Korban Konflik Bersenjata di Sudan Terus Bertambah
Kementerian Kesehatan Sudan mengumumkan peningkatan jumlah korban konflik berdarah di negara kawasan Afrika ini.
Kementerian Kesehatan Sudan dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (29/4/2023) mengumumkan bahwa konflik di negaranya telah menewaskan 528 orang, dan melukai 4.599 orang lainnya.
Sebelumnya Rabu lalu, Kementerian Kesehatan Sudan mengumumkan korban tewas antara tentara dan pasukan reaksi cepat sebanyak 512 orang dan melukai 4.193 orang.
Meksipun terjadi perpanjangan gencatan senjata selama 72 jam di Sudan dan pengumuman komitmen kedua pihak yang bertikai, tapi Sabtu malam terdengar suara ledakan menakutkan di Khartoum, ibu kota Sudan.
Bentrokan bersenjata di Sudan dimulai pada Sabtu pagi, 15 April, antara pasukan Angkatan Darat yang dipimpin oleh Abdul Fattah al-Burhan dan pasukan reaksi cepat, yang dikomandoi oleh Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal dengan sebutan Hemmedti.
Serangan militer Sudan dan pasukan reaksi yang cepat telah menyebabkan kerusakan pada properti publik dan menghentikan pasokan air dan listrik di beberapa daerah Khartoum.
Pada saat yang sama, banyak negara dan organisasi internasional telah mengevakuasai staf dan warga negara mereka dari Sudan.
Kedua belah pihak yang terlibat dalam perang di Sudan mengklaim telah setuju untuk memperpanjang gencatan senjata selama 72 jam lagi, tetapi bentrokan terus berlanjut di negara itu.(PH)