Jelang Pemilu, Gaji Pegawai Negeri Turki Dinaikkan 45 Persen
Menjelang pemungutan suara pemilihan umum presiden dan dewan legislatif Turki, pemerintah Turki menaikkan gaji pegawai pemerintah sebesar 45 persen, termasuk layanan kesejahteraan.
Pemilu presiden dan dewan legislatif dilakukan serentak di Turki yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2023, dan jika pemilu presiden diperpanjang hingga putaran kedua, maka kompetisi politik ini akan dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Mei 2023.
TRT News melaporkan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan hari Selasa (9/5/2023) mengumumkan kenaikan gaji pegawai negara sesuai dengan tingkat inflasi, dengan mengatakan, "Gaji minimum pegawai pemerintah telah meningkat menjadi 15 ribu lira (sekitar 750 dolar),'.
Dengan keputusan ini, gaji sekitar 700.000 pegawai pemerintah akan meningkat sesuai angkat yang ditetapkan
Erdogan juga mengumumkan pengurangan premi asuransi menjadi empat hingga enam persen untuk pekerja yang tidak menerima pesangon, kenaikan 10 persen gaji dan pensiun bagi yang terluka dan kerabat tentara yang tewas dan korban terorisme, serta 70 persen kenaikan gaji lembur bagi karyawan.
Pada saat yang sama, Presiden Turki, mengungkapkan peningkatan jumlah angkatan kerja di negaranya menjadi 31,5 juta orang.
"Kami sedang melakukan studi untuk mempekerjakan semua masyarakat yang aktif dan siap bekerja," ujar Erdogan.
Gaji dan upah di Turki dinaikkan dua kali setahun, pertama kali selama enam bulan pertama tahun ini dan kedua kali selama enam bulan kedua tahun ini.
Tahun lalu, menyusul kenaikan tingkat inflasi di negara itu dan krisis ekonomi, pemerintah Turki menaikkan gaji tiga kali lipat, dan terakhir kali menaikkan gaji minimum menjadi 8.500 Lira Turki, setara dengan 455 dolar AS.
Terlepas dari tindakan pemerintah Turki dalam memulihkan dan meningkatkan gaji, karena tingkat inflasi yang terus meningkat di negara ini, yang rata-rata mencapai 64,27 persen tahun lalu, rakyat Turki menilai tindakan pemerintah dalam mengelola krisis tidak memadai.
Sejumlah pakar dan media Turki menyebut langkah pemerintah menaikkan gaji dan pensiunan menjelang pemilu sebagai langkah propaganda mengubah opini masyarakat supaya berpihak kepada Erdogan.(PH)