Buntut Partygate, Politisi Inggris Usulkan Pemilu Dini
Menyusul pengunduran diri mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan beberapa perwakilan lain yang dekat dengannya di Parlemen Inggris, beberapa anggota Partai Buruh menyerukan penyelenggaraan pemilu dini di negara ini.
Menurut NTV Jerman, pemimpin oposisi Partai Buruh di Inggris Raya, setelah pengunduran diri mantan Perdana Menteri Boris Johnson dan dua anggota Partai Konservatif lainnya dari posisi mereka di Parlemen, telah meminta untuk mengadakan pemilihan umum dini di negara ini.
Rodney Starmer, pemimpin Partai Buruh Inggris menyerukan diakhirinya kekacauan politik di negara ini di akun Twitternya hari Minggu (11/6/2023) dengan menulis, "Orang-orang lelah dengan pemerintahan konservatif yang kacau dan perdana menteri lemah yang tidak dipilih oleh siapa pun."
"Perdana Menteri Rishi Sunak harus menerima kekalahan kaum konservatif dan mengadakan pemilu," ujar Starmer.
Johnson mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota parlemen pada hari Jumat menyusul naiknya isu skandal Partygate.
Dengan ini, mantan Perdana Menteri Inggris mencegah publikasi hasil investigasi komite parlemen terhadap pelanggaran anggota pemerintah selama karantina COVID-19.
Selain Johnson, mantan perdana menteri, Nadine Durris dan Nigel Adams, orang terdekat dan kepercayaannya, juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota parlemen Inggris.
Johnson mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris pada Juli tahun lalu menyusul skandal Partygate.
Skandal Party Gate diangkat setelah Kantor Perdana Menteri Inggris menjadi tuan rumah pesta dan perayaan non-kerja di tengah putaran kedua pembatasan COVID-19 dan dalam situasi di mana pertemuan non-kerja dilarang di ruang tertutup.(PH)