Erdogan: Ankara Komitmen dengan Kebijakan Satu Cina
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Ankara menganut prinsip satu Cina.
Menurut laporan IRNA, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Ankara pada hari Rabu (26/07/2023).
Kepada Menlu Cina, Erdogan mengatakan, Ankara tidak mendukung kegiatan NATO di kawasan Asia-Pasifik dan ingin menjaga komunikasi dan koordinasi dengan Cina dalam isu-isu internasional dan regional seperti Perang Ukraina.
Presiden Turki menyatakan, Pembangunan Cina bukanlah ancaman bagi negara mana pun, dan Turki bersedia meningkatkan kerja samanya dengan Beijing sejalan dengan inisiatif "Koridor Tengah" dan "Satu Sabuk Satu Jalan".
"Ankara menyambut baik investasi perusahaan Cina di negara ini dan promosi hubungan di segala bidang," tambah Erdogan.
Dalam pertemuan ini, Wang Yi mengatakan kepada Presiden Turki, Cina mendukung Turki dalam mempertahankan kemerdekaannya dan mengikuti jalur pembangunan sesuai dengan kondisi nasionalnya.
Dia menggambarkan Cina dan Turki sebagai perwakilan dari negara sedang berkembang dan menambahkan, Kedua negara memiliki kepentingan bersama yang luas dan tidak memiliki konflik mendasar satu sama lain.
Menteri Luar Negeri Cina mengatakan, Beijing sangat mementingkan hubungannya dengan Ankara dan bersedia bekerja sama dengan Turki untuk saling mendukung di jalur peremajaan nasional, saling mendukung dalam isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan inti, dan fokus untuk menjaga dan memperdalam kepercayaan timbal balik politik.
"Beijing bersedia bekerja sama dengan Ankara untuk kerja sama praktis di berbagai bidang, promosi "Satu Sabuk Satu Jalan", dan promosi hubungan ekonomi di kawasan," tegas Wang Yi.(sl)