Warga Belanda Pelaku Penyebaran virus Stuxnet di Situs Nuklir Natanz
Warga negara Belanda memainkan peran langsung dalam operasi Amerika Serikat dan rezim Zionis untuk menyabotase situs nuklir Natanz di Iran dengan menyebarkan virus Stuxnet.
Koran Volksrant dalam laporannya hari Senin mengungkapkan bahwa pada tahun 2007, seorang warga negara Belanda memainkan peran kunci dalam menjalankan plot AS dan rezim Zionis untuk menyabotase fasilitas pengayaan uranium Natanz di Iran tanpa sepengetahuan pemerintah negara tersebut.
Menurut laporan ini, warga negara Belanda bernama Eric Van Sabben telah memainkan peran penting dalam menginfeksi sistem kendali fasilitas pengayaan uranium Natanz di Iran dengan virus Stuxnet.
Tindakannya menyebabkan penghentiam program nuklir Iran.
Warga negara Belanda yang saat itu berusia 36 tahun ini tewas dalam kecelakaan mobil di dekat rumahnya di Dubai dua tahun setelah misinya dijalankan.
Surat kabar Belanda Volkskrant telah menyelidiki operasi sabotase ini selama 2 tahun terakhir dan telah mewawancarai beberapa orang, termasuk 19 orang yang bekerja di dinas keamanan Belanda.
Stuxnet adalah malware komputer yang pertama kali terdeteksi pada 13 Juli 2010 oleh antivirus Vibia32.
Malware ini menargetkan sistem yang memiliki konverter frekuensi, sejenis perangkat untuk mengontrol kecepatan motor.
Stuxnet, kode yang panjang dan rumit, diprogram untuk menemukan kerentanan di Microsoft Windows.
Virus ini menyebar melalui koneksi USB dan sasarannya adalah salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir Iran.
Virus komputer ini dirancang dan disebarkan untuk menyerang pusat kendali program nuklir Iran, dan kini telah menjadi bahaya yang menunjukkan kompleksitas perang siber.(PH)