Demonstran Pro-Palestina Interupsi Pidato Joe Biden
Aktivis pendukung Palestina di Amerika Serikat beberapa kali menginterupsi pidato Presiden Joe Biden hari Selasa (23/1/2024), dan mereka meneriakkan yel-yel anti-Biden sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Gaza.
Saat ini, meskipun masyarakat di banyak negara di dunia marah atas kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis di Gaza, Amerika Serikat terus mendukung kejahatan Zionis terhadap Palestina dengan sekuat tenaga, bertentangan dengan klaim palsunya yang mendukung Hak Asasi Manusia (HAM).
Menurut laporan FNA mengutip Politico, pidato hari Selasa Biden dalam mendukung undang-undang aborsi telah keluar dari jalur, oleh karena itu, para demonstran yang hadir di antara massa berulang kali menginterupsi pidato presiden AS sebagai bentuk protes atas kinerja pemerintahannya terkait Jalur Gaza.
Menurut Politico, Biden berusaha mengangkat bahaya keikutsertaan Donald Trump pada pemilu presiden AS 2024 dalam pidatonya bersama wakilnya Kamala Harris. Namun, ketika Biden mencoba berbicara tentang rencana Partai Republik untuk lebih membatasi hak aborsi, ia disambut dengan teriakan setiap beberapa menit dari para pengunjuk rasa yang meneriakkan "Joe si Genosida" atau "Sekarang gencatan senjata atau kami tidak akan memilih."
Menurut laporan Politico, di bawah pengaruh protes pendukung Palestina, pidato Biden diinterupsi setidaknya 14 kali, dan petugas polisi serta pegawai aula berusaha mengusir para pengunjuk rasa dari lokasi pidato Presiden AS.
Para ahli mengatakan bahwa protes hari Selasa menunjukkan ketidakpuasan yang kuat dari masyarakat terhadap Partai Demokrat Amerika di bawah pengaruh kebijakan partai tersebut selama perang Gaza dan dukungannya terhadap rezim Zionis.
Sebelumnya, ada protes lain yang mendukung Palestina saat pidato pemilu Biden di Gereja Charleston, di negara bagian California Selatan. Saat itu, para pengunjuk rasa dengan slogan "gencatan senjata sekarang juga," tidak mengizinkan Biden berpidato.
Sejak tanggal 7 Oktober lalu, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, rezim Zionis melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas, serta diamnya komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia dalam menghadapi kejahatan Israel telah menyebabkan berlanjutnya pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina oleh mesin perang rezim ilegal ini. (MF)