Feb 04, 2024 11:52 Asia/Jakarta
  • Borrell: Serangan Udara AS ke Suriah dan Irak Picu Eskalasi Ketegangan​

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa mengkhawatirkan dampak serangan udara AS terhadap Suriah dan Irak dengan memperingatkan bahwa tindakan ini dapat menyebabkan peningkatan ketegangan dan perluasan cakupan konflik. ​

Josep Borrell kepada wartawan di Brussels di akhir pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa Sabtu malam menyinggung serangan udara AS terhadap Suriah dan Irak, dengan mengatakan, "Setiap serangan mengarah pada peningkatan ketegangan, dan para menteri pada pertemuan hari Sabtu menyampaikan keprihatinan yang besar tentang masalah ini,".

"Percikan apa pun dapat menyebabkan kecelakaan yang lebih besar, dan kami akan berusaha mencegah meningkatnya tren serangan tersebut," ujar Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam, kantor politik gerakan Ansarullah Yaman mengutuk serangan AS baru-baru ini di Suriah dan Irak, dan mengumumkan bahwa tindakan agresif AS akan menyebabkan konflik yang lebih luas di kawasan yang merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional. 

"Agresi militer terhadap Irak dan Suriah dilakukan dalam rangka dukungan Amerika terhadap rezim Zionis untuk melanjutkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina di Gaza," kata pernyataan kantor politik Ansarullah.​

"Alih-alih menargetkan negara-negara dan masyarakat di kawasan, Washington seharusnya memaksa Israel menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina dan mencabut blokade terhadap Gaza," tegas pernyataan Ansarullah Yaman.

Amerika Serikat, yang selama bertahun-tahun menjadikan kawasan ini tidak aman dan tidak stabil dengan kehadiran militernya di kawasan Asia Barat sesuai dengan kepentingannya dan sekutunya, dari waktu ke waktu menghasut konflik di kawasan sensitif ini dengan tindakan agresifnya.

Dalam tindakan terbaru terkait hal ini, CENTCOM dalam sebuah pernyataan bahwa pada Jumat malam mengumumkan pasukan militer AS menargetkan lebih dari 85 sasaran dengan beberapa pesawat, termasuk pembom jarak jauh yang terbang dari Amerika Serikat dengan membawa Lebih dari 125 amunisi presisi yang digunakan dalam serangan udara.

Centcom mengklaim bahwa pusat komando dan kendali, pusat intelijen, roket dan rudal, serta gudang drone dan fasilitas rantai pasokan kelompok perlawanan di Irak dan Suriah menjadi sasaran serangan ini, yang diduga memfasilitasi serangan terhadap pasukan Amerika dan koalisinya.(PH)

 

Tags