Cinta Negara dan Kepatuhan pada Ahlul Bait, Dua Sayap Identitas Iran
(last modified Wed, 15 May 2024 13:16:58 GMT )
May 15, 2024 20:16 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi
    Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi

Presiden Republik Islam Iran, mengatakan, sepanjang sejarah 1.500 tahun, lahir banyak tokoh besar dari Iran, yang menciptakan karya-karya spektakuler di bidang kesenian dan pemikiran manusia, dengan segenap potensi dan kemampuan luar biasanya.

Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi, dalam pesannya untuk seminar nasional mengenang Abolqasem Ferdowsi, penyair kenamaan Iran, dan penulis buku Shahnameh, yang dibacakan oleh Menteri Budaya dan Bimbingan Islam Iran, Mohammad Mahdi Esmaeili, menyinggung peran tak tergantikan penyair kenamaan ini dalam sejarah sastra Persia, dan jalan kesempurnaan peradaban besar Iran Islami.
 
Isi pesan Presiden Iran, untuk seminar nasional mengenang Ferdowsi berikut ini,
 
 
Bismillahirahmanirahim
 
Dengan Nama Tuhan Jiwa dan Akal, yang Pemikiran Tak Mampu Menemukan yang Lebih Baik dari-Nya
 
Peradaban dan kebudayaan Iran Islami, adalah sebuah kenyataan besar di jantung peradaban Islam. Peradaban yang mempertahankan inti pemikiran di dalam fitrah pencarian Tuhan, manusia, di puncak kegelapan Abad Pertengahan, dan dengan semangat spiritualitas yang dipengaruhi pesan Nabi Tuhan paling akhir dan paling sempurna, memberi penerangan kepada pengajaran jiwa dan Tauhid.
 
Di jantung peradaban timur kuno ini, kebudayaan Iran, layaknya sumber mata air kemuliaan, bukan hanya memberikan keagungan kepada Dunia Islam, yang seperti pusat, menjadi titik penghubung rantai kebangkitan timur dan barat, di puncak materialism dunia yang kacau hari ini, berhasil mempertahankan panji pengetahuan hakiki dan pelopor keadilan dan rasionalitas.
 
Di jalan panjang ini, bahasa Farsi, sebagai bahasa kedua Dunia Islam, di samping kalam Ilahi, selalu menjadi bahasa lugas pengetahuan, dan kecintaan pada Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW, dan dalam sejarah 1.500 tahun, tanah ini melahirkan tokoh-tokoh besar yang telah menciptakan karya-karya spektakuler di bidang seni dan pemikiran dengan potensi serta kemampun luar biasanya, sehingga meniupkan kehidupan baru pada sejarah Iran, di bawah naungan agama sempurna Tuhan.
 
Dalam sejarah bahasa Farsi, dan di jalan kesempurnaan peradaban Iran Islami, sebuah nama memainkan peran tak tertandingi, dan dia tidak diragukan adalah Ferdowsi agung. Shahnameh orang bijak asal Tus, adalah simbol keadilan, mediasi secara kesatria, dan rasionalitas yang dibarengi dengan kecintaan pada Kepemimpinan Ilahi, adalah kebanggaan rakyat Iran. Rakyat yang selalu berdiri bersama kebenaran, bukan demi kepentingannya, rakyat yang memutus tangan agresor dari tanahnya dengan risiko apa pun, dan secara berani menyerang jantung musuh atas dasar keimanan pada Janji yang Ditepati, Ilahi.
 
Ferdowsi, bukan hanya sekadar penyair, ia harus dianggap sebagai inti kebudayaan Iran Islami, yang menyebabkan dua sayap identitas Iran, yaitu cinta negara dan kepatuhan pada Ahlul Bait as, terbang di jalan kesempurnaan. Ferdowsi telah membangun istana tinggi dari ketertiban, dan benteng kokoh dari heroism yang fondasinya berasal dari bahasa Farsi, dan menara-menaranya berasal dari kecintaan pada Imam Ali as.
 
Saat ini upaya untuk mengagungkan, dan mereproduksi pemikiran serta kesenian Ferdowsi, yang berada di pundak masyarakat terutama kaum muda penentu masa depan Iran Islami, menjelang Langkah Kedua Revolusi, dalam rangka membangun solidaritas dan memperkuat identitas nasional Islami, dan meningkatkan teladan peradaban Republik Islam Iran di kawasan dan dunia, menjadi titik sentral. Pemerintahan yang merakyat Iran, karenanya denga segenap kekuatan mendukung peringatan tokoh-tokoh besar seperti Hakim Abolqasem Ferdowsi, dan memiliki program besar untuk memperluas skala langkah ini ke seluruh dunia.
 
Di akhir selain berterimakasih kepada penyelenggara seminar, dan mengucapkan selamat Hari Bahasa Farsi, dan peringatan Ferdowsi, kepada rakyat Iran, dan seluruh masyarakat negara lain yang berbahasa Farsi. 
 
Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran (HS)