Jun 26, 2024 14:53 Asia/Jakarta
  • Perwira intelijen AS Mundur Protes Dukungan Washington terhadap Tel Aviv dalam Perang Gaza

Veteran perwira intelijen tentara Amerika Serikat menilai perang di Gaza tidak akan berlanjut sebagaimana saat ini, jika Amerika Serikat tidak memberikan dukungannya terhadap Israel,

Harrison Mann, veteran perwira intelijen militer AS mengkritik dukungan AS terhadap Israel dan menyatakan bahwa dukungan Washington terhadap Tel Aviv telah membawa perang Gaza hingga kondisi saat ini.

Menurut Parstoday, Harrison Mann mengundurkan diri dari jabatannya pada 24 Mei sebagai protes atas dukungan Washington terhadap kejahatan Israel di Palestina.

Harrison Mann dalam sebuah wawancara dengan saluran Al Jazeera Qatar hari Selasa (25/6/2024)menyatakan bahwa banyak tentara dan perwira intelijen di angkatan darat Amerika Serikat tidak puas dengan kebijakan negaranya.

"Setelah mengundurkan diri dari jabatan saya, semakin tinggi perhatian banyak elemen intelijen pertahanan Amerika terhadap peristiwa terkini di Gaza," ujar Mann.

Ia menjabat sebagai perwira di Angkatan Darat AS selama 13 tahun.

Surat pengunduran diri Harrison Mann menyatakan:

Dukungan pemerintahan Biden yang tidak dapat diterima terhadap Israel telah menyebabkan pembunuhan dan kelaparan terhadap puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersalah di Gaza.

Belum lama ini, Hala Rharrit, Juru bicara Berbahasa Arab Departemen Luar Negeri AS mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintahan Biden dalam masalah Gaza.

Sebelumnya, tiga pejabat Amerik Serikata telah mengundurkan diri sebagai protes atas dukungan Amerika terhadap rezim Zionis dalam perang Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, Israel melancarkan pembantaian besar-besaran baru di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas.

Menurut laporan terbaru, lebih dari 37.000 warga Palestina gugur, dan lebih dari 85.000 lainnya terluka dalam serangan rezim Zionis di Gaza.

Rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris dan melalui imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina, dan keberadaannya diumumkan pada tahun 1948. Sejak itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan untuk melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dan mengambil alih seluruh tanah mereka.

Republik Islam Iran merupakan salah satu pendukung utama pembubaran rezim kolonial Israel dan kembalinya kaum Yahudi ke negara asalnya di luar wilayah pendudukan.(PH)

Tags