Puluhan Negara Tuntut DK-PBB Jatuhkan Embargo Senjata terhadap Rezim Zionis
Lebih dari 50 negara di dunia menuntut Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB menjatuhkan embargo senjata terhadap rezim Zionis.
Tehran, Parstoday- Lebih dari 50 negara di dunia meminta Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB untuk segera mengambil langkah-langkah guna mencegah penjualan atau pasokan senjata kepada rezim Zionis.
Negara-negara yang menandatangani permintaan ini menegaskan adanya alasan kuat yang menunjukkan bahwa senjata yang dikirimkan ke rezim Zionis digunakan dalam tindakan kekerasan terus-menerus terhadap penduduk sipil Palestina, yang jelas merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional.
Dalam pesan yang ditujukan kepada Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga-lembaga terkait dalam organisasi ini disebutkan tingginya jumlah korban tewas dan luka Palestina, terutama anak-anak dan perempuan akibat kelanjutan agresi rezim Zionis.
"Aksi kekuatan pendudukan dan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel selama lebih dari satu tahun tidak dapat diterima dan memerlukan tindakan segera untuk mencegah memburuknya situasi kemanusiaan dan mengurangi meningkatnya ancaman perang regional berskala besar," kata pernyataan bersama lebih dari 50 negara kepada Sekjen PBB.
Negara-negara meminta tindakan segera dari Dewan Keamanan PBB, termasuk deklarasi gencatan senjata segera dan penerapan resolusi sebelumnya untuk melindungi warga sipil dan mengadili penjahat (Zionis),
Mereka juga menuntut dikeluarkannya pernyataan yang jelas untuk menghentikan transfer senjata terhadap rezim Zionis di tengah meningkatnya genosida terhadap rakyat Palestina.
Tujuan dari pesan ini adalah untuk menghentikan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan rezim Zionis di wilayah Palestina, khususnya di Jalur Gaza, yang semakin intensif sejak dimulainya agresi dahsyat pada 7 Oktober 2023.
Selama lebih dari setahun, rezim Zionis telah melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza dengan dukungan Amerika Serikat, dan sejauh ini, lebih dari 43.000 warga Palestina gugur dan lebih dari 100.000 lainnya terluka, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.(PH)