Mengapa Eropa Mengulang Kebijakan yang Gagal terhadap Iran?
Media Barat melaporkan keputusan negara-negara Eropa untuk kembali menerapkan kebijakan "ancaman dan janji" yang gagal terhadap Iran.
Tehram, Pars Today-Situs web analisis berita Axios melaporkan keputusan negara-negara Eropa untuk kembali ke kebijakan "ancaman dan janji" yang selama ini terbukti gagal terhadap Iran.
Para menteri luar negeri Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris mencapai konsensus mengenai batas waktu Agustus untuk mencapai kesepakatan nuklir baru dengan Iran.
Situs web tersebut mengutip sumber-sumber terpercaya, dan menulis, "Jika tidak tercapai kesepakatan hingga akhir Agustus, rencana penerapan kembali sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran akan dilaksanakan."
Sumber-sumber tersebut, yang namanya tidak diungkapkan, menekankan bahwa negara-negara Eropa bermaksud memberi tahu Iran bahwa mereka hanya akan mencabut sanksi jika Iran memberikan jaminan yang diperlukan kepada komunitas internasional tentang program nuklirnya.
Padahal, tujuh tahun lalu, pemerintahan Donald Trump secara sepihak dan ilegal menarik diri dari perjanjian tersebut, meskipun Iran telah sepenuhnya mematuhi komitmennya di bawah JCPOA, dan kembali menerapkan sanksi represif terhadap Tehran.
Kini, aktor-aktor Barat yang sama yang tetap diam menghadapi pelanggaran terang-terangan Amerika terhadap komitmennya, dan kembali lagi meningkatkan tekanan terhadap Iran dengan mengusulkan persyaratan baru dan menetapkan tenggat waktu.
Para analis yakin bahwa pendekatan ini bukan hanya tidak akan mengakhiri kebuntuan yang ada, tetapi juga akan memicu gelombang ketegangan baru di kawasan.(PH)