Referendum Konstitusi Thailand Dimulai
(last modified Sun, 07 Aug 2016 03:37:08 GMT )
Aug 07, 2016 10:37 Asia/Jakarta
  • Thailand
    Thailand

Referendum konstitusi digelar serentak di Thailand pada hari ini (Ahad, 7/8).

IRNA melaporkan, dalam referendum ini, rakyat Thailand akan memberikan suara mereka dalam draf konstitusi, yang akan berlangsung selama 16 jam. 50 juta 500 ribu warga Thailand yang memiliki hak pilih akan mengikuti referendum.

 

Referendum itu terkait konstitusi baru dukungan junta yang akan memuluskan jalan bagi pemilihan umum pada 2017.

 

Referendum itu merupakan ujian pertama bagi popularitas junta yang dipimpin Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang telah menekan aktivitas politik selama dua tahun sejak ia berkuasa dalam suatu kudeta pada 2014.

 

Jajak pendapat memperlihatkan perolehan suara sedikit lebih banyak dari pendukung konstitusi baru, tetapi sebagian besar pemilih masih belum menentukan pilihan.

 

Komisi Pemilihan Umum memprediksi 80 persen warga yang memiliki hak suara akan berpartisipasi. Hasil awal diperkirakan akan dirilis pukul 20.000 waktu setempat.

 

Prayuth telah mengatakan ia tidak akan mengundurkan diri jika rakyat Thailand menolak konstitusi tersebut dan pemilihan umum akan berlangsung tahun depan bagaimana pun hasilnya.

 

"Kami perlu menyelenggarakan pemilihan umum pada 2017 karena itulah janji kami," kata dia menjelang pemungutan suara. "Tidak ada konstitusi yang memuaskan rakyat 100 persen."

 

Militer telah menggulingkan pemerintahan yang dipimpin keluarga Shinawatra dua kali dalam lebih satu dekade krisis politik di Thailand.

 

Para pengkritik mengatakan konstitusi itu adalah usaha militer untuk melakukan perbaikan pada kegagalan mereka mengusir mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dan citranya yang populis dari perpolitikan Thailand setelah kudeta yang melengserkannya pada 2006.

 

Sementara Thaksin tinggal di pengasingan, ia masih memiliki pengaruh kuat, khususnya dukungan dari pedesaan di bagian utara Thailand. Adik perempuannya Yingluck naik ke tampuk kekuasaan dengan meraih suara mayoritas pada 2011. (MZ)

Tags