NY Times: Statemen Trump soal Teluk Persia Eratkan Persatuan Rakyat Iran
(last modified Sun, 11 May 2025 14:13:54 GMT )
May 11, 2025 21:13 Asia/Jakarta
  • NY Times: Statemen Trump soal Teluk Persia Eratkan Persatuan Rakyat Iran

Pars Today – Surat kabar Amerika Serikat, menyebut statemen tidak pada tempatnya yang disampaikan Presiden Donald Trump terkait perubahan nama Teluk Persia, telah mempererat persatuan rakyat Iran.

New York Times, Minggu (11/5/2025) menulis, Trump sebelum melakukan lawatan ke kawasan Asia Barat, menyampaikan statemen terkait perubahan nama Teluk Persia. Ini adalah statemen tidak pada tempatnya yang telah membuat Iran dan rakyatnya marah serta mempererat persatuan mereka.
 
Menurut NY Times, nama perairan Teluk Persia, minimal sejak 550 SM, masa ketika dinasti Koresh Agung berkuasa di wilayah yang membentang mulai dari India, hingga bibir Eropa Barat, sudah dipakai.
 
Koran AS tersebut menjelaskan bahwa Iran kuno itu sekarang sudah berubah menjadi Iran modern, dan seluruh pesisir pantai selatannya terletak di wilayah sepanjang Teluk Persia.
 
Berbagai pemerintahan Iran, bahkan sebelum Revolusi Islam, membela dengan tegas Teluk Persia, sebagai satu-satunya nama yang sah untuk menyebut perairan tersebut.
 
“Orang-orang Iran, di dalam maupun luar negeri punya pendapat yang sama bahwa nama Teluk Persia adalah bagian asli identitas nasional dan budaya mereka. Dengan menyampaikan ide perubahan nama, Trump telah membuat mudah sebuah pekerjaan, mempersatukan rakyat Iran, dari seluruh sayap politik, ideologi, dan agama. Mereka mengecam ide Trump dalam unggahan-unggahan di media sosial,” papar NY Times.
 
 
Bagaimana Respons Orang-Orang Iran?
 
Ide Trump mendapatkan kecaman luas dari seluruh warga Iran dari berbagai lapisan, bahkan dari mereka yang berbeda pendapat dalam beberapa masalah.
 
Touraj Daryaee, sejarawan dan Iranologis, di Universitas California, Irvine, mengatakan, masalah ini melampaui masalah politik, melampaui perbedaan agama dan ideologi. Masalah ini terkait dengan bangsa dan sejarah, dan menjadi perhatian serius. Apakah Trump ingin berunding dengan Iran atau ingin menghancurkan identitas nasional Iran?.”
 
Ia menegaskan, sejak dahulu kala orang-orang Iran, menyebut negaranya “tanah air”. Dua perairan, Teluk Persia di selatan dan Laut Kaspia di utara, sudah sangat melekat di dalam darah orang Iran sebagai simbol kebangsaan.
 
Ahmad Zeidabadi, analis politik di Tehran menulis, “Teluk Meksiko tidak akan berubah menjadi Teluk Amerika, hanya gara-gara keinginan Trump, Greenland, tidak akan begitu saja menjadi milik AS, dan Teluk Persia, tidak akan mendapatkan nama fiktif.”
 
Timnas sepak bola Iran, di halaman resminya di media sosial Instagram mengunggah foto Teluk Persia, dan hastag #ForeverPersianGulf, dan mendapat sambutan luas. Berbagai tokoh nasional Iran, juga menunjukkan ketidakpuasan mereka atas sikap Trump.
 
 
Seperti Apa Sejarah Singkat Teluk Persia?
 
Nama Teluk Persia, sepanjang sejarah sudah dipakai dalam peta dan dokumen-dokumen, sejak zaman Iran kuno yang menguasai wilayah luas di dunia hingga orang-orang Yunani dan Inggris.
 
 
peta Iran tahun 1764 karya Jacques-Nicolas Bellin pembuat peta asal Prancis

 

Apakah Ini Berpengaruh pada Perundingan Nuklir Tak Langsung Iran & AS?
 
Iran dan AS dengan mediasi Oman, telah melakukan tiga putaran perundingan tidak langsung terkait program nuklir damai Tehran, dan hari ini, Minggu (11/5) perundingan itu dilanjutkan di Oman.
 
Sayed Hossein Mousavian, mantan diplomat Iran, dan anggota tim juru runding nuklir tahun 2015 mengatakan, jika Trump mengubah nama Teluk Persia, maka ia akan mengacaukan perundingan, karena ini hanya akan menumbuhkan ketidakpercayaan. (HS)