Bagaimana Dekolonisasi dan Kebangkitan Identitas Nasional Memengaruhi Industri Pariwisata Afrika?
-
Wisata di benua Afrika
Pars Today - Benua Afrika mencatat pertumbuhan pariwisata tercepat pada paruh pertama tahun ini, dengan perjalanan wisata internasional ke benua ini tumbuh sebesar 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Business Insider mengumumkan dalam sebuah laporan, Perjalanan wisata internasional ke Afrika Utara meningkat sebesar 14 persen dan ke negara-negara Afrika Sub-Sahara sebesar 11 persen. Maroko, Mesir, Kenya, Tanzania, dan Afrika Selatan termasuk di antara destinasi wisata terpenting di Afrika selama enam bulan pertama tahun ini.
Menurut laporan Pars Today, tingkat pariwisata di Afrika telah meningkat secara signifikan sementara berbagai negara di benua ini telah mengalami banyak perubahan politik, sosial, dan budaya, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu alasan utama pertumbuhan ini adalah perubahan politik yang dihasilkan dari proses dekolonisasi dan kebangkitan identitas Afrika.
Kebijakan kolonial negara-negara Eropa sepanjang sejarah telah menyebabkan banyak negara Afrika didominasi secara langsung oleh kekuatan-kekuatan Eropa dan tunduk pada kebijakan serta keinginan mereka.
Hal ini berdampak besar pada proses pembangunan dan struktur politik negara-negara tersebut, sehingga banyak negara Afrika bahkan tidak memiliki peran dalam menentukan kebijakan mereka sendiri, terutama di bidang ekonomi dan budaya. Akibatnya, setelah banyak negara Afrika merdeka dari penjajahan, terutama dalam beberapa dekade terakhir, negara-negara Afrika secara bertahap mampu membangun kembali identitas mereka dan berhasil memajukan proses kemerdekaan politik dan ekonomi mereka.
Berkurangnya intervensi asing di negara-negara Afrika dan berakhirnya era kolonial menyebabkan berakhirnya banyak perang saudara di negara-negara Afrika, karena memicu perselisihan internal dan intervensi tidak langsung di arena politik untuk memulai dan melanjutkan perang saudara merupakan salah satu kebijakan negara-negara yang melakukan intervensi di Afrika.
Dalam beberapa tahun terakhir, dengan meningkatnya kesadaran politik dan sosial, literasi politik dan ekonomi, serta akses ke media, kebijakan neo-kolonial juga telah gagal di Afrika. Oleh karena itu, stabilitas politik mulai membaik di banyak negara di benua ini.
Dalam hal ini, kita dapat menyebutkan sejarah negara-negara seperti Rwanda, Sierra Leone, Liberia, dan Sudan Selatan, yang telah menyaksikan konflik sipil dan perang berdarah dalam beberapa dekade terakhir. Perang-perang ini telah sangat memengaruhi citra internasional Afrika dan menyebabkan wisatawan menghindari perjalanan ke benua ini.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dengan perubahan politik di kancah domestik dan internasional serta upaya berbagai negara Afrika untuk membangun perdamaian dan rekonsiliasi nasional, situasi keamanan di banyak negara Afrika telah membaik. Misalnya, Rwanda, yang pernah mengalami genosida berdarah pada tahun 1990-an, kini telah menjadi tujuan wisata populer.
Perkembangan politik di tingkat pemerintahan di negara-negara Afrika juga berdampak besar pada pariwisata. Di banyak negara Afrika, setelah berakhirnya kediktatoran militer dan memasuki era demokrasi, ruang politik untuk pengembangan pariwisata telah tersedia.
Reformasi politik dan pemberantasan korupsi merupakan beberapa faktor yang telah meningkatkan kepercayaan global terhadap negara-negara ini dan mendorong pertumbuhan industri pariwisata. Misalnya, negara-negara Gabon, Botswana, dan Namibia telah mampu memperkenalkan diri sebagai destinasi wisata yang aman dan menarik melalui penerapan reformasi politik dan ekonomi serta pengembangan hubungan internasional.
Berbagai negara Afrika juga telah berupaya menemukan kembali sejarah dan budaya mereka di era pascakolonial dan menampilkannya di panggung global. Hal ini tidak hanya berkontribusi pada kesadaran diri nasional dan regional, tetapi juga menarik perhatian wisatawan ke destinasi sejarah dan budaya di Afrika.
Atraksi wisata seperti monumen bersejarah, musik, seni, dan budaya lokal merupakan faktor-faktor yang, bersama dengan stabilitas politik, telah menambah daya tarik pariwisata di benua ini.
Di sisi lain, meningkatnya kekuatan ekonomi dan politik negara-negara Afrika juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan pariwisata. Dengan memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara-negara lain di dunia, negara-negara ini telah mampu menciptakan peluang untuk menarik wisatawan internasional.
Banyak negara Afrika telah mencoba mengembangkan pasar pariwisata mereka dengan meningkatkan hubungan dengan negara-negara Barat dan kekuatan ekonomi lainnya.
Peningkatan investasi dalam infrastruktur pariwisata merupakan alasan lain bagi perkembangan pariwisata di Afrika. Dalam beberapa dekade terakhir, banyak negara Afrika telah mulai membangun hotel, bandara, jalan raya, dan infrastruktur pariwisata lainnya. Investasi ini telah membuat perjalanan ke Afrika lebih nyaman dan menarik bagi wisatawan.
Misalnya, negara-negara seperti Maroko dan Mesir, yang sebelumnya menghadapi banyak tantangan dalam menarik wisatawan akibat konflik internal dan krisis politik, kini telah mampu menarik lebih banyak wisatawan melalui proyek-proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur.
Afrika kini berada di jalur untuk menghidupkan kembali identitasnya dan menjadi pusat ekonomi dan politik penting di dunia, meskipun melanjutkan jalur ini menghadapi banyak tantangan, seiring tren ini berlanjut, kita dapat berharap bahwa industri pariwisata di Afrika akan terus tumbuh dan menjadikan benua ini salah satu tujuan wisata penting dunia.(sl)