Analis Rusia: Dewan Keamanan PBB adalah Advokat Israel
Pakar Rusia menilai pemungutan suara di Dewan Keamanan mengenai rancangan resolusi untuk mencegah penerapan kembali sanksi terhadap Iran diadakan di bawah tekanan Barat dan dengan pendekatan untuk mendukung rezim Zionis.
Menurut Pars Today, analis Rusia Igor Matveyev menilai hasil pemungutan suara di Dewan Keamanan mengenai rancangan resolusi untuk mencegah penerapan kembali sanksi terhadap Iran sebagai tanda perpecahan yang mendalam di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan menambahkan: Dewan Keamanan adalah pendukung Zionis.
Pemimpin Syiah Bahrain: Beberapa pemerintah Arab dan Islam terlibat dalam kejahatan terhadap Gaza
Dalam sebuah pesan peringatan tentang situasi bencana di Gaza, Ayatullah Isa Qassem, pemimpin Syiah Bahrain, menuduh beberapa pemerintah Arab dan Islam berkolusi dengan musuh-musuh rakyat Palestina dan secara terbuka menentang gerakan perlawanan.
Pezeshkian: Kami tidak akan pernah menyerah pada tekanan
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menanggapi keputusan yang diambil di Dewan Keamanan PBB terhadap Tehran, dengan mengatakan,"Cukup bagi kami untuk percaya bahwa kami dapat mengatasi rintangan dan bahwa para pencela di negeri ini tidak dapat menghalangi jalan kami. Kita tidak akan pernah menyerah kepada hal-hal yang berlebihan atau menyerah kepadanya, karena kita memiliki kemampuan dan kekuatan untuk berubah, dan kita hanya perlu percaya kepada mereka yang memiliki kemampuan dan kemauan."
Baerbock: Pertemuan pengakuan Palestina akan meningkatkan tekanan terhadap Israel
Anna Baerbock, presiden baru Majelis Umum PBB, mengumumkan bahwa pertemuan tentang pengakuan Palestina di Majelis Umum di New York dapat meningkatkan tekanan terhadap Israel terkait situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Kepala Dewan Tinggi Politik Yaman: Kami mengharapkan tindakan praktis dari KTT di Doha
Mahdi Al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kami mengharapkan tindakan praktis dari KTT negara-negara Arab dan Islam di ibu kota Qatar, alih-alih mengeluarkan pernyataan kecaman. Ia menambahkan, "Dengan menyerang Doha, rezim Zionis mengirimkan pesan ini kepada para penguasa negara-negara Arab bahwa giliran Anda juga akan tiba."(PH)
