Polisi Thailand Tangkap Dua Tersangka Pelaku Ledakan
Polisi Thailand menyatakan telah mengidentifikasi pelaku ledakan baru-baru ini yang menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 20 lainnya.
"Penyelidikan kami mengalami kemajuan. Kami tahu siapa yang berada di baliknya," kata Piyapan Pingmuang, wakil juru bicara polisi Thailand, pada Ahad (14/8) tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pejabat polisi Thailand itu menambahkan dua orang telah ditangkap dan sedang diinterogasi terkait sejumlah ledakan yang terjadi di kawasan wisata Hua Hin pada 12 Agustus, dan serangan pembakaran di provinsi Nakhon Si Thammarat, selatan negara itu dari.
Nama mereka yang ditahan atau kemungkinan motif mereka juga tidak dipublikasikan.
Sejumlah analis Thailand mengklaim bahwa ledakan tersebut kemungkinan berhubungan dengan pemberontakan di wilayah selatan.
Pemberontakan telah merenggut nyawa lebih dari 6.500 orang dalam 10 tahun terakhir namun jarang diliput media internasional dan terbesar oleh riuhnya krisis politik utama di Thailand.
Gelombang ledakan terbaru terjadi beberapa hari setelah para pemilih Thailand menyetujui draf konstitusi yang diusulkan junta militer dalam referendum yang akan meletakkan dasar bagi pembentukan pemerintah yang akan dipengaruhi oleh militer.
Partai politik utama Thailand telah menolak konstitusi baru, mengatakan bahwa hal itu tidak demokratis dan hanya akan memperkuat kontrol militer.
"Penyelidikan kami mengalami kemajuan. Kami tahu siapa yang berada di baliknya," kata Piyapan Pingmuang, wakil juru bicara polisi Thailand, pada Ahad (14/8) tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pejabat polisi Thailand itu menambahkan dua orang telah ditangkap dan sedang diinterogasi terkait sejumlah ledakan yang terjadi di kawasan wisata Hua Hin pada 12 Agustus, dan serangan pembakaran di provinsi Nakhon Si Thammarat, selatan negara itu dari.
Nama mereka yang ditahan atau kemungkinan motif mereka juga tidak dipublikasikan.
Sejumlah analis Thailand mengklaim bahwa ledakan tersebut kemungkinan berhubungan dengan pemberontakan di wilayah selatan.
Pemberontakan telah merenggut nyawa lebih dari 6.500 orang dalam 10 tahun terakhir namun jarang diliput media internasional dan terbesar oleh riuhnya krisis politik utama di Thailand.
Gelombang ledakan terbaru terjadi beberapa hari setelah para pemilih Thailand menyetujui draf konstitusi yang diusulkan junta militer dalam referendum yang akan meletakkan dasar bagi pembentukan pemerintah yang akan dipengaruhi oleh militer.
Partai politik utama Thailand telah menolak konstitusi baru, mengatakan bahwa hal itu tidak demokratis dan hanya akan memperkuat kontrol militer. (MZ)