Robert Malley Akui Ketidakmampuan Israel Hadapi Kekuatan Rudal dan Militer Iran
https://parstoday.ir/id/news/world-i179336-robert_malley_akui_ketidakmampuan_israel_hadapi_kekuatan_rudal_dan_militer_iran
Menyusul serangan agresif rezim Zionis terhadap Iran, mantan diplomat Amerika Serikat dan mantan perwakilan Washington untuk urusan Iran mengakui ketidakmampuan rezim Zionis dalam menghadapi rudal-rudal Iran.
(last modified 2025-11-01T05:35:42+00:00 )
Nov 01, 2025 11:51 Asia/Jakarta
  • Robert Malley Akui Ketidakmampuan Israel Hadapi Kekuatan Rudal dan Militer Iran

Menyusul serangan agresif rezim Zionis terhadap Iran, mantan diplomat Amerika Serikat dan mantan perwakilan Washington untuk urusan Iran mengakui ketidakmampuan rezim Zionis dalam menghadapi rudal-rudal Iran.

Tehran, Parstoday, Robert Malley, mantan diplomat Amerika Serikat dan mantan perwakilan Washington untuk urusan Iran, dalam wawancara dengan Alain Gresh, jurnalis asal Prancis menyinggung ketidakefektifan sistem pertahanan Israel menghadapi serangan Iran, dengan mengatakan bahwa rezim tersebut tidak memiliki rudal pencegat yang efektif untuk menghadapi serangan rudal Iran.

Ia menambahkan bahwa operasi Janji Setia 3 yang dilakukan sebagai respons terhadap agresi Israel menunjukkan bahwa rudal dan drone Iran mampu menembus sistem pertahanan berlapis rezim tersebut dan menghantam sasaran-sasaran strategis.

Mantan diplomat Amerika Serikat itu menegaskan,“Serangan-serangan ini, yang terjadi di tengah negosiasi tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat, menyebabkan korban besar di wilayah pendudukan dan memaksa rezim Zionis untuk mundur serta menerima gencatan senjata.”

Reaksi Iran dan Tanggapan terhadap Agresi

Robert Malley menambahkan, “Sebagai tanggapan atas serangan Amerika Serikat dan Israel terhadap fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan, Iran dalam operasi Besharat Fath (Kabar Gembira Kemenangan) menargetkan pangkalan udara Al-Udeid milik Amerika Serikat di Qatar, sebuah respons tegas yang menunjukkan kemampuan penangkal Iran dan kesiapsiagaannya untuk menghadapi setiap bentuk agresi asing.”

Mantan perwakilan Amerika Serikat untuk urusan Iran itu selanjutnya menyinggung kebijakan luar negeri independen Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, dan mengatakan bahwa Trump, berbeda dengan Joe Biden, bersedia untuk bernegosiasi dengan berbagai aktor regional, termasuk Iran, Hamas, dan bahkan Suriah, meskipun hal tersebut bertentangan dengan kepentingan rezim Israel. Menurut Malley, pendekatan tersebut merupakan  kelebihan sekaligus kelemahan Donald Trump.

Pernyataan Robert Malley menunjukkan bahwa kemampuan rudal Iran tidak hanya memainkan peran penting dalam bidang militer, tetapi juga dalam ranah diplomasi, dan ketidakmampuan rezim Israel dalam menghadapi kemampuan ini telah mengubah perhitungan regional serta menghentikan perang — suatu hal yang diakui bahkan oleh para diplomat Amerika Serikat dan Barat.(PH)