Proyek Nobel; Transisi Inggris dari Krisis Energi Menuju Ekonomi Perang
Pengungkapan baru media Inggris telah membongkar rencana rahasia Kementerian Pertahanan negara tersebut untuk mengubah kilang-kilang yang terbengkalai menjadi pabrik produksi bahan peledak; sebuah rencana yang oleh para analis dianggap sebagai simbol pergeseran struktural ekonomi Inggris yang dilanda krisis menuju militerisasi berkelanjutan.
Tehran, Parstoday- Pengungkapan “Proyek Nobel” oleh harian The Guardian bukan sekadar sebuah program industri biasa, melainkan sebuah tanda strategis perubahan arah ekonomi Inggris di bawah tekanan NATO dan krisis internal.
Rencana yang menargetkan konversi setidaknya 12 kompleks kimia dan kilang yang telah ditutup, termasuk Grangemouth, kilang tertua di negara itu, menjadi pusat produksi bahan peledak seperti TNT dan RDX, menunjukkan tiga perubahan penting:
Pertama, mengubah krisis menjadi peluang strategis. Gelombang penutupan industri fosil yang menyebabkan pengangguran luas dan melemahkan infrastruktur industri, kini dengan dalih “kesiapan perang” dan pengurangan ketergantungan pada impor, dijadikan landasan bagi rekonstruksi berbasis industri militer. Transisi ini tidak diarahkan menuju teknologi hijau, tetapi menuju “ekonomi perang.”
Kedua, mengutamakan keamanan di atas lingkungan dan pemerintahan lokal. Pemilihan lokasi-lokasi pesisir dan dekat kawasan ekologis sensitif—yang sebelumnya direncanakan untuk pemulihan alam—menunjukkan bahwa pertimbangan keamanan kini mengungguli komitmen iklim. Selain itu, keberatan pemerintah lokal Skotlandia atas tidak dilibatkannya mereka dalam konsultasi menunjukkan sentralisasi dan pengabaian suara lokal.
Ketiga, pendalaman ketergantungan pada siklus perang. Investasi sebesar 1,5 miliar pound dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar industri persenjataan—yang memiliki rekam jejak memasok senjata untuk NATO dan rezim Zionis—semakin mengintegrasikan Inggris ke dalam rantai pasokan perang Ukraina dan ketegangan di Asia Barat. Hal ini akan menjebak ekonomi negara tersebut dalam kondisi “krisis permanen.”
Secara keseluruhan, Proyek Nobel bukan hanya sebuah program produksi amunisi, tetapi merupakan manifestasi nyata perubahan strategis Inggris menuju ekonomi yang kelangsungannya bergantung pada berlanjutnya ketegangan internasional.(PH)