India Lakukan Penangkapan Masif di Kashmir
(last modified Sun, 28 Aug 2016 05:05:56 GMT )
Aug 28, 2016 12:05 Asia/Jakarta
  • India Lakukan Penangkapan Masif di Kashmir

Dalam upaya untuk memutus siklus protes di Kashmir yang dimulai sejak dua bulan lalu, pasukan keamanan India memulai operasi penangkapan masif terhadap 400 orang dari para pemimpin dan aktivis di wilayah itu.

Kantor berita IRNA melaporkan, Sabtu (27/8/2016), para pejabat intelijen India mengatakan orang-orang tersebut termasuk anggota Hizbul Mujahidin, para milisi dan para pendukung kelompok Tehreek-e-Hurriyat.

Pemerintah India percaya bahwa penangkapan para pemimpin aksi protes dapat mengakhiri demonstrasi di Kashmir seperti yang mereka lakukan pada tahun 2010.

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh berkunjung ke Srinagar untuk membahas perkembangan di Kashmir dan meminta aparat keamanan menindak tegas orang-orang yang memimpin protes daripada berurusan dengan warga yang turun ke jalan-jalan.

Pemerintah India sebelum ini mengatakan bahwa mereka akan mengupayakan dialog dengan semua pihak yang terlibat protes di Kashmir.

Di lain pihak, Kepala Menteri Jammu dan Kashmir, Mehbooba Mufti justru meminta pemerintah pusat untuk membebaskan sejumlah tokoh lokal yang ditangkap untuk meredam kemarahan publik dan menghentikan kekerasan.

Ia selama pertemuannya dengan Rajnath Singh, meminta agar langkah-langkah untuk membangun kepercayaan bisa diintensifkan guna mengakhiri krisis Kashmir.

Perdana Menteri India Narendra Modi dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pembangunan Jammu dan Kashmir dan pembukaan lapangan kerja akan menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis di wilayah tersebut.

Pemimpin pro-kemerdekaan Kashmir, Sayid Ali Shah Geelani dalam merespon komentar itu menegaskan bahwa satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian adalah mengakui hak menentukan nasib sendiri bagi warga Kashmir.

Kashmir merupakan satu-satunya negara bagian India dengan penduduk mayoritas Muslim. Perang antara kelompok milisi Kashmir dan pasukan keamanan India telah menewaskan 68 ribu orang sejak tahun 1989. (RM)

Tags