Catalunya Ancam Merdeka Jika Madrid Tangguhkan Otonomi
Carles Puigdemont, Presiden Catalunya, Rabu (18/10) malam mengatakan, jika pemerintah Spanyol menangguhkan otonomi wilayah ini, maka ia akan mengumumkan secara resmi kemerdekaan Catalunya.
Pemerintah Spanyol, Senin (16/10) mengaku akan memberikan batas waktu hingga hari ini Kamis (19/10) kepada pemerintah lokal Catalunya untuk mengurungkan niatnya menyampaikan pengumuman simbolis terkait kemerdekaan wilayah itu, jika tidak otonomi Catalunya akan ditangguhkan. Artinya, wilayah ini akan tetap berada dalam kontrol langsung Madrid.
Mariano Rajoy, Perdana Menteri Spanyol, Kamis (19/10) sudah memulai proses pemerintahan langsung Madrid atas Catalunya dan akan menunda otonomi wilayah ini hingga tiga sampai lima hari mendatang.
Referendum kontroversial kemerdekaan Catalunya dari Spanyol tetap dilakukan pada Ahad (1/10) lalu meski ditentang Madrid. Pemerintah lokal Catalunya mengumumkan, sekitar 90 persen warga Catalunya menghendaki pemisahan diri dari Spanyol. 43 persen warga Catalunya dinyatakan memenuhi syarat ikut serta dalam referendum.
Mahkamah Konstitusi Spanyol sebelumnya menganggap penyelenggaraan referendum Catalunya melanggar hukum, karena berdasarkan undang-undang dasar Spanyol, negara ini dinyatakan tidak bisa dibagi.
Uni Eropa mengumumkan tidak akan mengakui pemisahan diri Catalunya dari Spanyol karena dinilai tidak memenuhi standar umum seperti pembentukan komisi pemilu, menyediakan daftar pemilu, suara terselubung dan beberapa standar lain.
Wilayah Catalunya sudah sejak lama berusaha memisahkan diri dari Spanyol. (HS)