Lawatan Donald Trump ke Asia
(last modified Sat, 04 Nov 2017 12:31:14 GMT )
Nov 04, 2017 19:31 Asia/Jakarta

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai kunjugannya ke Asia setelah berhenti sebentar di negara bagian Hawai.

Kunjungan ke lima negara Jepang, Korea Selatan, Cina, Vietnam dan Filipina termasuk lawatan paling panjang presiden Amerika selama seperempat abad terakhir. Kunjungan yang memakan waktu 12 hari ini, Trump juga akan menghadiri KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Vietnam dan KTT ASEAN di Filipina.

Sejumlah evaluasi menunjukkan bahwa Trump untuk menghindari iklim panas di Washington menyusul kontroversi akibat penangkapan mantan ketua tim suksesnya di pemilu presiden serta insiden teror di New York serta pedebatan terkait draf revisi sistem perpajakan Amerika bertolak ke Asia.

Di Asia sendiri Trump juga bakal menghadapi kesulitan. Upaya untuk mengontrol kekuatan atom dan rudal Korea Utara serta penyelesaian friksi perdagangan antara Amerika dan sekutu serta rival kuatnya di Asia akan menjadi kendala paling serius bagi Trump selama kunjungannya ke Asia.

Terkait penyikapan program nuklir dan rudal Korea Utara ada kesamaan pandangan antara Washingon, Tokyo dan Seoul. Oleh karena itu, petinggi Amerika berharap pertemuan Trump dengan pemimpin kedua negara tersebut (Jepang dan Korsel) akan mengirim pesan kuat kepada Pyongyang sehingga Korut meninjau ulang program rudal dan nuklirnya.

Meski demikian, tanpa adanya kesepakatan penting antara pemimpin Amerika dan Cina, negara ketiga yang menjadi tujuan Trump, represi Washington kepada Pyongyang tidak akan efektif. Cina meski bersedia mengiringi masyarakat internasional menerapkan rekanan ekonomi kepada Korea Utara, namun hingga kini menolak permintaan Amerika untuk memutus total kerja sama perdagangan dan finansialnya dengan Pyongyang.

Dengan demikian dapat diprediksi perundingan Trump dengan para pemimpin Cina terkait isu program nuklir dan rudal Korea Utara bakal menjadi bagian tersulit dari kunjungannya ke Asia.

Tapi demikian, isu perdagangan di safari Trump ke Asia memiliki posisi paling penting. Trump melalui kebijakan ekonomi proteksionis, telah memicu kekhawatiran mitra Asianya. Bahkan mitra Washington seperti Jepang dan Korea Selatan menyesal dan khawatir akan sikap Amerika mengabaikan komitmen perdagangan.

Trump berjanji akan menindak surplus perdagangan negara-negara seperti Jepang dan Cina. Pelaksanaan janji seperti ini melalui pengetatan masuknya barang-barang asing ke pasar Amerika dan mencegah keluarnya investasi negara ini ke pasar ekonomi dunia paling menjanjikan yakni Asia Timur, dipastikan memicu kemarahan sekutu Washington di kawasan serta rival ekonomi terpenting AS yakni Cina.

Di prediksikan friksi dan perbedaan pandangan bakal mewarnai dua KTT, APEC dan ASEAN yang digelar di Vietnam dan Filipina. (MF)

Tags