Transaksi Boeing dan Airbus dengan Iran akan Dibatalkan
Departemen Keuangan AS menyatakan izin yang diperoleh perusahaan Boeing dan Airbus untuk menjual jet penumpang ke Iran akan dicabut setelah Washington mengumumkan penarikannya dari kesepakatan nuklir Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
"Ijin Boeing dan (Airbus) akan dicabut," kata Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin pada Selasa (8/5/2018).
"Berdasarkan kesepakatan keringanan untuk pejualan pesawat komersial, suku cadang dan layanan dan lisensi yang ada akan dicabut," tambahnya.
Pernyataan itu mengemuka setelah Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa mengumumkan menarik keluar negaranya dari perjanjian nuklir Iran yang ditandatangani tahun 2015 dan bahkan telah dikukuhkan oleh DK PBB dengan resolusi 2231.
Trump juga mengatakan akan memulihkan sanksi nuklir AS terhadap Iran dan memberlakukan blokade ekonomi "tertinggi" terhadap Republik Islam.
Pada bulan Desember 2016, Airbus Group yang bermarkas di Perancis menandatangani kesepakatan untuk menjual 100 pesawat jet ke Iran senilai sekitar 19 miliar dolar, dan hingga kini telah mengirimkan tiga pesawat.
Pada bulan yang sama, Boeing Co. yang berbasis di Chicago mengumumkan kontrak dengan Iran untuk 80 pesawat senilai 16,6 miliar USD. Lebih lanjut Boeing juga mengumumkan perjanjian baru pada April 2017 untuk menjual 30 pesawat Boeing 737 MAX je Iran seharga 3 miliar USD.(MZ)