Pars Today

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir seraya mengulang statemen Presiden AS Donald Trump anti Iran dan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), menyebut lemah kesepakatan internasional ini.

Adel al-Jubeir hari Rabu (29/8) saat jumpa pers bersama dengan sejawatnya dari Rusia, Sergei Lavrov di Moskow mengklaim, di JCPOA tidak diprediksikan langkah aktif untuk mencegah implementasi luas program nuklir Iran. Demikian seperti dilaporkan IRNA.

Petinggi Arab Saudi ini dalam upayanya meraih simpati Donald Trump dan mendekati sikapnya, menuntut eskalasi sanksi terhadap Republik Islam Iran.

Adel al-Jubeir yang negaranya berdasarkan dokumen yang telah diverifikasi keabsahannya, termasuk negara terbesar pendukung kelompok teroris di Suriah, mengklaim bahwa kesepakatan nuklir JCPOA menurut anggapannya sebagai peran Iran dalam mendukung terorisme dan rencana rudal balistik, tidak memprediksikan ketentuan pembatasan.

Arab Saudi termasuk negara dunia bersama rezim Zionis Israel yang mendukung langkah Donald Trump keluar dari JCPOA.

Langkah Amerika keluar dari JCPOA pada 8 Mei 2018 dan disusul dengan pemulihan sanksi nuklir anti Iran, menuai reaksi luas global dan penentangan nyata dari pihak lain di kesepakatan nuklir, Uni Eropa dan PBB. (MF)