Korut Memperingatkan AS tentang Berlanjutnya Sanksi anti-Pyongyang
(last modified Sat, 12 Oct 2019 03:35:37 GMT )
Okt 12, 2019 10:35 Asia/Jakarta

Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan memperingatkan bahwa mereka akan mempertimbangkan kembali bila berlangsung tindakan "provokatif" AS anti-Pyongyang terkait langkah-langkah membangun kepercayaan yang telah diambil sejauh ini terhadap AS.

Di bagian dari pernyataan ini, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengutip permintaan negara-negara Barat untuk pertemuan Dewan Keamanan PBB guna mempertimbangkan program rudal Korea Utara, menyebut uji coba rudal AS baru-baru ini "tindakan provokatif" yang bertujuan untuk menekan Pyongyang.

Amerika Serikat menguji Rudal Balistik Kontinental pekan lalu.

Amerika Serikat menguji Rudal Balistik Kontinental pekan lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump telah bertemu tiga kali di Singapura, Vietnam, dan perbatasan Korea Utara-Selatan sejak Juni 2018, tetapi negosiasi belum selesai.

Putaran pembicaraan terakhir antara Korea Utara dan AS berakhir di Swedia pekan lalu tanpa hasil.

Peringatan baru Korea Utara kepada AS tentang merevisi program pembangunan kepercayaannya dalam hal sanksi AS yang terus berlanjut adalah hambatan utama terhadap hasil pembicaraan Pyongyang-Washington yang telah gagal untuk bernegosiasi selama lebih dari setahun.

Meskipun ada tiga putaran pembicaraan antara para pemimpin AS dan Korea Utara, di samping tidak mencabut sanksi terhadap negara itu, Gedung Putih terlalu tamak dan provokatif atas yang sudah berlalu, tetapi Korea Utara masih tetap hadir untuk bernegosiasi dengan perwakilan AS di Swedia yang dijadwalkan berlangsung minggu lalu, namun sesuai dengan yang diprediksi, kembali Amerika Serikat melakukan aksi merusak dengan tidak melaksanakan komitmennya untuk mencabut sanksi, sehingga akhirnya negosiasi ini berakhir tanpa hasil.

Ada pandangan bahwa dengan mencermati pelanggaran janji AS untuk mencabut sanksi meskipun Korea Utara berkomitmen untuk mematuhi perjanjian sesuai kesepakatan Trump-Kim di Singapura, serta kegagalan dua putaran pembicaraan setelahnya, pembicaraan Swedia masuk dalam daftar peluang terbaru Gedung Putih untuk mencegah kegagalan negosiasi yang pasti dan permanen.

Secara khusus, pemimpin Korea Utara telah memberikan Trump sampai akhir tahun kesempatan untuk mengubah pendekatannya terkait proses pelucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea dan menganggap penting kondisi saat ini untuk menyelesaikan perselisihan dan ketegangan.

Donald Trump dan Kim Jong-un

Mengingat tekanan pada Trump karena pemakzulannya yang semakin serius dan ketegangan di Gedung Putih dan kongres, kasus Korea Utara saat ini bukan prioritas bagi presiden AS yang sedang berjuang keluar dari masalah pemakzulan dan mungkin saja pembicaraan dengan Korea Utara untuk satu putaran jangka menengah akan dikeluarkan dari agenda kebijakan luar negeri negara ini dari masalah strategis.