Trump, Ancaman Keamanan Internasional
(last modified Sun, 05 Jan 2020 05:37:31 GMT )
Jan 05, 2020 12:37 Asia/Jakarta

Tindakan AS di kawasan Asia Barat, terutama kehadiran militernya yang meningkat secara signifikan, eskalasi tekanan terhadap Iran, dan aksi teroris terhadap Syahid Qasem Solaemani dan beberapa orang lainnya menimbulkan ancaman keamanan regional dan internasional.

Langkah destruktif AS ini menyulut kecaman dari berbagai negara, termasuk Rusia. Kementerian luar negeri Rusia mengutuk pembunuhan Letjen Solaemani, dan menilai Washington sedang berusaha untuk mengubah perimbangan kekuatan di kawasan Asia Barat yang dilakukan sebagai sebagai puncak keputusasaan AS.

Moskow memandang AS berupaya menjustifikasi aksi destruktifnya dengan mengeksploitasi masalah demonstrasi di depan kedutaan besarnya di Baghdad sebagai dalih. Juru Bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova mengatakan, Pemerintah AS seharusnya mengadukan aksi unjuk rasa terhadap kedutaannya di Baghdad kepada Dewan Keamanan PBB, tapi  Washington tidak melakukannya. Bahkan mengambil lamngkah ilegal yang bertujuan untuk memancing reaksi publik dunia dan berusaha mengubah perimbangan kekuatan di kawasan.

Aksi demontrasi warga Irak di kedutaan AS di Baghdad dilancarkan sebagai bentuk protes terhadap kejahatan Washington membombardir basis Al-Hashd al-Shaabi di provinsi Al-Anbar yang menewaskan puluhan orang.

Padahal pemerintahan Trump tahu bahwa pasukan relawan rakyat Al-Hashd Al-Shaabi termasuk bagian dari angkatan bersenjata Irak. Serangan tersebut dilancarkan dengan dalih fiktif yang menuduh mereka menyerang pangkalan AS di Kirkuk dan tewasnya seorang kontraktor AS.

Kemudian, Trump mengeluarkan instruksi langsung aksi teror terhadap Syahid Qasem Solaemani yang memicu reaksi dari para pejabat tinggi negara-negara dunia. Menlu Rusia, Sergei Lavrov dalam percakapan telepon dengan sejawatnya dari AS, Mike Pompeo menegaskan bahwa pembunuhan Qasem Solaemani jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional. Selain itu, Rusia juga menilai aksi teror terhadap Solaemani berdampak negatif terhadap struktur keamanan global.

 

Syahid Letjen Qasem Solaemani

 

Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan hari Jumat (3/1/2020) menyinggung peran Syahid Solaemani, dalam perang melawan kelompok-kelompok teroris, termasuk Daesh di Irak dan Suriah, dan menilai pembunuhannya dalam situasi politik dan militer yang rawan di kawasan Asia Barat akan berdampak negatif terhadap struktur keamanan internasional.

Rusia telah berulangkali mengkritik kebijakan destruktif AS di Asia Barat, yang memperburuk instabilitas dan konflik di kawasan Asia Barat. Langkah Trump menarik AS keluar dari JCPOA pada Mei 2018 yang disusul kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran meningkatkan suhu konflik di kawasan, terutama eskalasi ketegangan di Selat Hormuz dan Teluk Persia.

Kini, Amerika Serikat sekarang dengan sengaja menyerang pangkalan Al-Hashd Al-Shaabi di Irak dan meneror Syahid Solaemani dan wakil kepala Al-Hashd Al-Shaabi secara pengecut untuk menyeret kawasan menuju fase konflik baru dengan langkah-langkah provokatifnya. Sejak Trump berkuasa keamanan Asia Barat dan internasional semakin terancam melebihi sebelumnya.(PH)

 

Tags