Penolakan Kesepakatan Abad Trump oleh Demokrat
Langkah Presiden AS Donald Trump mengumumkan prakarsa Kesepakatan Abad pada 28 Januari 2020, mendapat reaksi keras dari dalam negeri Amerika dan dunia internasional. Prakarsa ini diklaim untuk memajukan proses perdamaian antara Palestina dan Israel.
107 anggota Demokrat Kongres AS dalam sebuah surat kepada Trump yang diterbitkan pada Jumat lalu, menganggap Kesepakatan Abad tidak sejalan dengan perdamaian dan menyuarakan penentangan keras mereka terhadap prakarsa ini.
Surat itu menyatakan bahwa butir-butir dan waktu pengumuman prakarsa tersebut telah memicu kekhawatiran. Kesepakatan Abad bukanlah upaya serius dan itikad baik untuk membawa perdamaian dan rencana ini akan membuka jalan permanen bagi Israel untuk menduduki Tepi Barat.
Para anggota Demokrat Kongres lebih lanjut menegaskan bahwa rencana yang disusun Trump untuk negara Palestina hanya serangkaian wilayah yang terpisah oleh pemukiman dan infrastruktur Israel, yang sama sekali tidak ada kemiripan dengan sebuah negara.
Surat tersebut juga mengkritik tim yang dibentuk Trump untuk menyusun prakarsa Kesepakatan Abad dan menyebut mereka sebagai musuh negara Palestina.
Mereka menyampaikan keprihatinan serius karena penyusunan prakarsa itu sama sekali tidak melibatkan satu pun dari orang Palestina atau para pemimpin Palestina.
Sejak berkuasa, Trump mengambil langkah-langkah kontroversial untuk kepentingan rezim Zionis, di mana tidak satu pun dari pendahulunya berani membuat keputusan seperti itu.
Trump dalam sebuah keputusan kontroversial mengakui Quds sebagai ibukota rezim Zionis, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah, menghentikan bantuan keuangan untuk UNRWA, mengusir dubes Palestina dari Washington, keluar dari UNESCO dan Dewan HAM PBB, dan pada akhirnya merestui rencana Netanyahu mencaplok Tepi Barat.
Puncak dukungan penuh Trump kepada Israel ditandai dengan pengumuman prakarsa Kesepakatan Abad. Prakarsa ini bertujuan untuk menjamin kepentingan Israel, memberikan pelayanan istimewa kepada rezim Zionis, dan memaksa Palestina menerima sebuah negara kecil dengan imbalan mendapatkan bantuan dana 50 miliar dolar.
Dengan langkah ini, Trump ingin meraih dukungan warga Yahudi Amerika dalam pilpres mendatang dan membuka jalan bagi normalisasi hubungan Israel dan negara-negara Arab sekutu Amerika, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Oman. Dia juga berniat menghancurkan kelompok perlawanan di Asia Barat dengan cara menghapus isu Palestina.
Kesepakatan Abad ini ditentang keras oleh seluruh faksi Palestina termasuk pemerintah Otorita Ramallah, kelompok-kelompok pejuang, dan rakyat Palestina, serta banyak negara-negara Arab dan Muslim, dan juga anggota Kelompok Kuartet Perdamaian Timur Tengah.
Paul Larudee, tokoh utama Gerakan Solidaritas Internasional Anti Zionis, menilai Kesepakatan Abad sebagai ancaman berbahaya bagi eksistensi Palestina dan mengatakan AS di masa depan akan merampas wilayah Muslim lainnya untuk diserahkan kepada rezim Zionis.
Penentangan 107 anggota Kongres AS merupakan sebuah pukulan lain terhadap prakarsa Trump, yang bertujuan merampas seluruh tanah Palestina. (RM)