Pemrotes Amerika Menuntut Keadilan Bagi Breonna Taylor
Breonna Taylor, seorang perempuan muda keturunan Afrika-Amerika. Nasib tragisnya telah menjadi berita utama di tengah amukan protes terhadap diskriminasi rasial di AS.
Dia adalah teknisi ruang gawat darurat. Breonna yang berusia 26 tahun ditembak mati oleh polisi di Louisville pada 13 Maret 2020. Polisi memasuki apartemennya setelah tengah malam. Keluarga Taylor mengatakan para petugas tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai polisi.
Diskriminasi rasial dan rasisme selalu menjadi ciri utama masyarakat Amerika, dan warga kulit hitam selalu menjadi sasaran perbudakan, pelecehan yang meluas, pembunuhan, dan kekerasan tanpa batas sepanjang tiga abad sejarah Amerika.
Meskipun gerakan hak-hak sipil warga kulit hitam pada 1950-an telah menyulut gelombang besar protes dan upaya untuk merealisasikan hak-hak mereka dan menghapus disrkiminasi, namun realitas masyarakat Amerika saat ini menunjukkan kelanjutan diskriminasi rasial di berbagai dimensi dan aspek.
Kondisi warga kulit hitam dari sisi ekonomi dan sosial kian hari memburuk, dan salah satu bukti dari fakta ini adalah kekerasan berlebihan dan perilaku brutal polisi Amerika terhadap mereka meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Korban utama dari kekerasan polisi Amerika adalah warga kulit berwarna, khususnya kulit hitam. Mereka tidak pernah mendapat hak-haknya sebagai warga Amerika.