Konflik Tiada Henti Armenia dan Azerbaijan
(last modified Thu, 10 Sep 2020 08:35:31 GMT )
Sep 10, 2020 15:35 Asia/Jakarta

Sengketa wilayah, terutama Nagorno-Karabakh berawal pada tahun 1988 dan menjadi titik awal konflik antara Armenia dan Republik Azerbaijan. Perselihian tersebut tak jarang berakhir menjadi pertempuran bersenjata yang cukup mematikan.

Dua negara ini merupakan pecahan Uni Soviet di Kaukasus. Karabakh terletak di wilayah perbatasan kedua negara dan mayoritas penduduk di wilayah ini adalah warga Armenia, namun sejak era Uni Soviet wilayah ini berada di bawah kontrol Azerbaijan.

 

Pada 1921, Uni Soviet menggabungkan wilayah yang didominasi etnik Armenia dan etnik Azerbaijan tersebut. Hubungan kedua negara memburuk setelah etnis Armenia di Nagorno-Karabakh di Azerbaijan menyatakan diri merdeka setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

 

Menurut laporan, separatis Armenia yang mengambil wilayah itu dalam sebuah insiden yang didukung oleh Pemerintah Armenia. Karena Azerbaijan tidak terima, meletuslah pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia yang menewaskan 30.000 orang. Ratusan ribu orang juga menjadi korban dan mengungsi dari rumah mereka.

 

Pada 1994, Azerbaijan dan Armenia melakukan gencatan senjata yang dimediasi oleh Rusia, Amerika Serikat dan Perancis. Namun, pertempuran antara kedua negara masih sering meletus. Pada 2016, terjadi bentrokan hebat yang menyebabkan sekitar 110 orang tewas.

 

Sengketa antara Azerbaijan dan Armenia berlanjut hingga sekarang. Bentrokan terbaru antara militer kedua negara terjadi pada pertengahan Juli 2020.

 

Nagorno-Karabakh telah jadi rebutan dan sengketa bagi orang-orang Armenia, Azerbaijan, Inggris, dan Turki Utsmani sejak Perang Dunia I. Sejak 428 M, wilayah Karabakh secara bergiliran jatuh di bawah pengaruh Persia, Arab, Seljuk, Mongol, Turki, Persia sekali lagi, dan terakhir Rusia.

 

Namun, dari semua penjajahan, yang punya dampak paling signifikan adalah era Persia dan Rusia. Dua penguasa di zaman berbeda ini memecah-mecah wilayah Kaukasus itu menjadi bagian-bagian kecil, saling berebut, hingga meninggalkan warisan pelik pada perkembangan wilayah, demografis, dan politik di masa depan.

 

Di bawah pemerintahan Soviet, wilayah itu dinamai Nagorno-Karabakh yang berarti Pegunungan Karabakh, merujuk pada geografis wilayah tersebut yang bergunung-gunung. Karabakh sendiri berasal dari serapan bahasa Turki dan Persia yang berarti kebun anggur hitam.

 

Turki telah memberikan dukungan di belakang Azerbaijan yang kaya minyak. Turki sendiri ingin menjadi negara yang berpengaruh di kawasan Kaukasus. Armenia sendiri memiliki dendam terhadap Turki karena telah membantai sekitar 1,5 juta orang Armenia di bawah Kesultanan Turki Ottoman selama Perang Dunia I.

 

Sementara itu, Rusia memiliki hubungan dekat dengan Armenia. Rusia juga memimpin aliansi militer Organisasi Traktat Keamanan Kolektif ( CSTO) yang beranggotakan enam negara pecahan Uni Soviet termasuk Armenia. Armenia mengandalkan dukungan Rusia dan jaminan militernya. (RA)

 

Tags