Seribu Demontran Kepung Gedung Parlemen Thailand
(last modified Wed, 18 Nov 2020 05:33:42 GMT )
Nov 18, 2020 12:33 Asia/Jakarta
  • Seribu Demontran Kepung Gedung Parlemen Thailand

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi yang berjumlah sekitar seribu orang mengepung gedung parlemen Thailand di Ibu kota Bangkok pada Selasa (17/11). 

Mereka menuntut supaya parlemen segera menyetujui penyusunan undang-undang dasar baru mengenai proses politik yang demokratis dan membatasi kekuasaan kerajaan.

Petugas Keamanan Thailand menghalau para pengunjuk rasa dengan menembakkan gas air mata dan meriam air. Tapi para pedemo tetap maju dan membuka kawat berduri yang dipasang di jalan.

Para aktivis pro-demokrasi mengusulkan rancangan konstitusi yang merombak total UUD 2017, yang dibuat saat masa junta militer, yang menghapus wewenang luar biasa kepada Senat.

Parlemen Thailand mengusulkan untuk merancang UUD baru yang diharapkan bisa memenuhi tuntutan demonstran.

Unjuk rasa memuncak karena ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan umum Thailand yang digelar tahun lalu.

Para demonstran meminta Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengundurkan diri dan mereformasi monarki. Permintaan untuk mereformasi monarki dianggap sebagai hal yang paling diperdebatkan, mengingat Raja Vajiralongkorn (68) telah mengambil kendali atas dua unit tentara dan kepemilikan pribadi atas aset Mahkota bernilai miliaran dolar sejak ia naik takhta pada 2016.

Para demonstran membuat simbol tiga jari saat protes, termasuk ketika mobil iring-iringan kerajaan melintas di antara mereka. 

Para pengunjuk rasa juga menuntut reformasi kerajaan, yang selama ini tabu dibicarakan karena pemberlakuan Undang-Undang Pencemaran Nama Baik Kerajaan.(PH) 

Tags