Independensi, Perlawanan dan Non-Dominasi Jadi Kekuatan Iran dan Thailand
(last modified Mon, 26 Aug 2024 04:30:30 GMT )
Aug 26, 2024 11:30 Asia/Jakarta
  • Independensi, Perlawanan dan Non-Dominasi Jadi Kekuatan Iran dan Thailand

Kanselor Kebudayaan Republik Islam Iran di Thailand menegaskan bahwa kemandirian dan perlawanan terhadap dominasi asing dinilai menjadi salah satu kekuatan Iran dan Thailand.

Tehran, Parstoday- Mehdi Zare Bei Aib, Konselor Kebudayaan Republik Islam Iran di Thailand saat pembukaan Pusat Studi Iran dan Pusat Bahasa Persia di Universitas Bangkok Utara, mengatakan, "Iran dan Thailand tidak pernah berada di bawah dominasi negara asing. Kekuatan sepanjang sejarah mereka, dan kemerdekaan serta perlawanan terhadap dominasi asing ini merupakan titik kuat bagi kedua negara ini,". 

Dalam acara ini, Konselor Kebudayaan Iran di Thailand menekankan perlunya peningkatan kerja sama bilateral antara Iran dan Thailand di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan kebudayaan, dan dari Syekh Ahmad Qomi belajar sebagai orang yang berperan penting dalam membangun dan mengembangkan hubungan antara Iran dan Thailand.

Kanselor Kebudayaan Republik Islam Iran di Thailand menekankan"

Sebagai seorang pengusaha dan diplomat Iran pada abad ke-17, Shekh Qomi tidak hanya efektif dalam mempromosikan Islam di Thailand, tetapi juga menjadi pendiri banyak hubungan budaya dan ekonomi antara Iran dan Thailand. Kehadirannya di istana kerajaan Thailand dan peran aktifnya dalam masyarakat pada masa itu menunjukkan ikatan sejarah yang mendalam antara kedua negara.

Mehdi Zare Bie Aib lebih lanjut menunjukkan pada kemerdekaan dan perlawanan rakyat Iran dan Thailand terhadap dominasi asing, dan mengatakan, "Ciri-ciri ini menunjukkan tekad bangsa Iran dan Thailand untuk mempertahankan kedaulatan dan budayanya,".

 

 

Kanselor Kebudayaan Republik Islam Iran di Thailand menambahkan, "Kesamaan ini, selain hubungan sejarah, dapat menjadi landasan yang kokoh untuk pengembangan kerja sama lebih lanjut di bidang budaya, pendidikan dan internasional antara Iran dan Thailand,".

Bahasa Persia adalah jembatan untuk belajar tentang budaya, sejarah, dan seni Iran

Mehdi Zare Bie Aib juga mengungkapkan kepuasannya atas pembukaan Pusat Studi Iran dan Pusat Pendidikan Bahasa Persia di Universitas Bangkok Utara dalam acara ini.

Pengajaran bahasa Persia di Thailand dapat menjadi jembatan untuk menciptakan pemahaman yang lebih dalam dan hubungan yang lebih erat antara kedua negara, dan dengan mempelajari bahasa Persia, mahasiswa Thailand tidak hanya akan mengenal kekayaan bahasa dan sastra Iran, tetapi juga budaya Iran, sejarah dan seni.

kanselor Kebudayaan Iran dalam acara ini menekankan bahwa bahasa Persia, sebagai salah satu bahasa tertua dan terkaya di dunia, merupakan simbol peradaban dan budaya Iran.

Menurutnya, bahasa Persia digunakan sebagai bahasa resmi atau bahasa budaya tidak hanya di Iran, tetapi juga di berbagai negara seperti Afghanistan, Tajikistan dan sebagian negara di Asia Tengah dan anak benua India, dan terus menjadi bahasa penting. 

Universitas Bangkok Utara menantikan kerja sama dengan Iran

Rektor Universitas Bangkok Utara dalam acara mengungkapkan, "Universitas ini memandang kerja sama dengan Iran dengan pikiran terbuka,".

Patama Rob Swankol menyatakan kesiapannya untuk memulai kerja sama bersama antara universitas ini dan pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan Iran, dengan menambahkan, "Jenis kerja sama ini dapat membantu memperkuat hubungan budaya dan ilmu pengetahuan antara kedua negara dan memberikan peluang baru untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman,".

Lebih lanjut Rektor Universitas Bangkok Utara menunjukkan pentingnya pertukaran literatur antara Thailand dan Iran, dan mengatakan, "Untuk membiasakan mahasiswa Thailand dengan budaya dan sejarah Iran, buku-buku untuk memperkenalkan Iran perlu tersedia,".

"Pertukaran literatur dapat membantu memberikan informasi yang akurat dan luas tentang Iran kepada pelajar Thailand dan memungkinkan mereka mengenal berbagai aspek budaya, sejarah, dan seni Iran," tegasnya.(PH)