Militer Iran, Manifestasi Keteguhan Republik Islam
(last modified Sun, 17 Apr 2022 05:50:47 GMT )
Apr 17, 2022 12:50 Asia/Jakarta
  • Parade militer Republik Islam Iran
    Parade militer Republik Islam Iran

Setiap tahun, tanggal 29 Farvardin yang bertepatan dengan tanggal 18 April diperingati sebagai Hari Angkatan Bersenjata Iran. Peringatan hari tentara nasional Iran tersebut senantiasa menjadi perhatian banyak kalangan terutama para ahli militer dunia. Pasalnya, even tersebut menjadi kesempatan bagi Iran untuk menampilkan kemajuan sistem pertahanannya yang mengalami perkembangan pesat selama beberapa tahun terakhir.

Kekuatan militer dalam literatur politik internasional merupakan hak sebuah negara untuk melindungi kemerdekaan, kebebasan dan kedaulatan bangsa dan negaranya. Dengan demikian, militer bermakna sebagai kekuatan yang menjaga dan mempertahankan independensi yang dibarengi sikap saling menghormati antarbangsa dan negara dunia di bidang ekonomi, politik dan lainnya. Sebab, tanpa memperhatikan variabel-variabel tersebut, sebuah pemerintahan yang independen secara politik dan menjunjung hak bangsa-bangsa tidak akan eksis menghadapi intervensi dan serangan negara-negara arogan dunia.

Tampaknya, memiliki kekuatan militer konvensional merupakan sebuah keharusan bagi setiap negara demi mempertahankan keamanan bangsa dan negara dari ancaman serangan musuh. Oleh karena itu, pemerintah Republik Islam Iran yang berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan ketuhanan, serta membela kehormatan bangsa dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, menjadikan bidang militer sebagai aspek untuk menjaga independensi serta kedaulatan bangsa dan negaranya.

Meskipun menegaskan pentingnya sistem pertahanan konvensial, tapi militer Iran tidak pernah meyakini senjata pembunuh massal sebagai bagian dari kekuatannya. Sebab senjata pemusnah massal seperti senjata nuklir dan lainnya tidak ada dalam doktrin pertahanan Iran. Selain itu, kebijakan pertahanan Iran berdasarkan prinsip defensif, bukan ofensif. Pejabat tinggi Iran berulangkali menyatakan tidak akan memulai perang, namun akan membalas setiap serangan musuh.

Parade militer Republik Islam Iran

Agresi rezim Saddam yang didukung berbagai negara Barat terhadap Iran menjadi pelajaran penting arti sebuah kekuatan militer. Selama perang suci yang dipaksakan rezim Saddam dalam delapan tahun, kekuatan militer yang terdiri dari tiga angkatan bersenjata yaitu darat, laut dan udara, bersama kekuatan lainnya seperti Sepah Pasdaran dan pasukan relawan (Basiji) berhasil menjaga teritorial Iran dari serangan musuh.

Selama empat dekade, militer Iran meningkatkan kemampuannya di berbagai bidang, termasuk keberhasilan memproduksi alat utama sistem senjata (alutsista) dengan mengandalkan produksi dalam negeri. Selain itu, kekuatan personil angkatan bersenjata Iran juga ditingkatkan terus-menerus melalui berbagai latihan perang udara, laut dan darat. 

Selama beberapa tahun terakhir, Iran berhasil membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi berbagai sistem dan peralatan militer penting. Sejauh ini, Iran telah meluncurkan berbagai kapal selam canggih dengan kelas yang berbeda, termasuk Fateh, Ghadir, Qaem dan Nahang.

Mantan Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami dalam pidato yang disampaikan di pertemuan para komandan seluruh satuan mengatakan, "Saat ini angkatan bersenjata berada di tingkat yang baik, dan menjadi kebanggaan rakyat, pejabat dan Pemimpin Besar Revolusi Islam."

Ditegaskannya, "Kini berkat bimbingan panglima tertinggi angkatan bersenjata dan kekuatan militer pemerintahan Republik Islam, tercipta keamanan bagi rakyat. Oleh karena itu, angkatan bersenjata memainkan peran signifikan dalam menjaga dan mewujudkan keamanan nasional,".

Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan bahwa kekuatan pertahanan Iran tidak dapat dinegosiasikan dengan pihak manapun.

Ayatullah Khamenei dalam pidatonya dalam acara wisuda para taruna Universitas Imam Ali di Tehran, ibukota Iran, Rabu (25/10/2017) mengatakan,

"Berulangkali saya umumkan dengan tegas bahwa kekuatan pertahanan Iran tidak bisa dirundingkan maupun dinegosiasikan. Mereka menyoal, mengapa kalian memiliki alutsista jenis ini? Mengapa demikian? kenapa memproduksinya? Mengapa melakukan riset? [Kami jawab tegas] akan terus meningkatkan kekuatan pertahanan nasional dengan memenuhinya sendiri, sehingga musuh tidak lagi menawar dan menegosiasikannya. Kami menempuh jalan kebanggaan ini, dan inilah janji kami,".

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran

Sejak awal kemenangan revolusi Islam, Iran menjadi sasaran serangan musuh. Pasca perang yang dipaksakan rezim Saddam, Iran tidak henti-hentinya menjadi target konspirasi musuh dan berbagai sanksi internasional. Dengan memperhatikan kondisi instabilitas selama satu dekade terakhir dengan kehadiran militer asing di kawasan, Iran meningkatkan sistem pertahanan yang dibarengi perkembangan sains dan teknologi pertahanan yang memiliki posisi strategis dalam menjaga stabilitas dan keamanan.

Saat ini Republik Islam Iran dengan segala teknologi canggih yang dimilikinya dan kemandirian dalam memproduksi berbagai jenis rudal balistik, tercatat sebagai satu dari sedikit negara yang berhasil menguasai teknologi ini.

Salah satu sektor paling sensitif dan maju dalam sistem pertahanan Iran adalah penggunaan teknologi elektronik yang mengalami perkembangan signifikan selama beberapa tahun terakhir. Di bidang sistem radar dan sistem anti udara, para pakar Iran berhasil memproduksi berbagai sistem anti udara untuk mempertahankan zona udara negara ini dan tidak lagi membutuhkan bantuan asing di bidang teknologi pertahanannya.

Di zona bawah laut dan pertahanan maritim, armada-armada tempur Angkatan Laut Iran juga mampu melaksanakan tugas-tugas besar di Teluk Persia dan Selat Hormuz hingga menjangkau samudera lepas dan perairan internasional.

Berbagai prestasi di bidang industri pertahanan yang diraih Iran ini membuktikan bahwa hari ini Angkatan Bersenjata Iran, sesuai dengan perubahan struktur dan strategi, senantiasa siaga untuk menghadapi segala bentuk ancaman di setiap medan dengan kekuatan penuh.

Iran juga tidak pernah menjadi pihak yang memulai perang, namun dalam praktiknya selalu menunjukkan akan selalu bertindak jika diancam dan akan membalas setiap serangan. Iran punya kapasitas untuk menghadapi semua gerakan-gerakan yang mengancam keamanannya dengan bersandar pada kemampuan militer dan pertahanannya sendiri.

Parade militer Republik Islam Iran

Para pakar pertahanan berkeyakinan bahwa pertumbuhan di bidang pertahanan membutuhkan peningkatan pengetahuan pertahanan dan produksi ilmu pengetahuan. Sebab, kemajuan di bidang sains dan teknologi industri pertahanan tidak bisa dicapai tanpa kemajuan sumber daya manusia. Sejatinya, arena perang saat ini telah melampau perang klasik dalam bentuk multi dimensi. Salah satunya yang terpenting adalah perang teknologi.

Kekuatan militer Iran senantiasa siaga menghadapi berbagai kemungkinan terburuk dari setiap ancaman musuh dari dalam dan luar negeri yang akan merongrong kedaulatan Republik Islam. Selain itu, Iran siap untuk berbagi dengan negara lain terutama dengan negara-negara regional mengenai keberhasilan sistem pertahanan konvensionalnya demi meningkatkan keamanan dan perdamaian di kawasan dan dunia.

Tidak diragukan lagi, keamanan bagi semua negara kawasan sangat penting. Tapi keamanan yang bersandar pada kekuatan dari dalam negeri, bukan yang dicangkokkan dari luar dengan mengatasnamakan keamanan regional tapi di dalamnya diselipkan kepentingan interventif pihak tertentu. Dan Inilah pesan hari Angkatan bersenjata Iran.

Tags