Drone Yasir dan Kinerja Gemilang di Misi Pengintaian
Kemajuan drone Republik Islam Iran selama beberapa dekade lalu selalu gemilang dan drone buatan negara ini memiliki nilai tinggi mengingat meletusnya konflik di kawasan.
Drone produk Iran telah membuktikan nilainya di bidang pengawasan dan pengintaian, mencari target dan melaksanakan misi ofensif di medan tempur kawasan.
Kemampuan drone Iran selama beberapa dekade lalu, dengan fokus pada dua unsur kualitas dan kuantitas pesawat tanpa awak, mengalami rotasi penting dan saat ini berubah menjadi kekuatan drone di kawasan serta memiliki posisi khusus di pemilik terknologi pembuat pesawat nirawak (UAV).
Faktanya Republik Islam Iran kini termasuk dari sejumlah kecil negar dunia yang meraih kemajuan di bidang desain, pengembangan dan pembuatan beragam drone. Salah satu drone paling berprestasi yang diproduksi Iran, khususnya di bidang operasi militer adalah drone Yasir.
Fitur
Drone Yasir adalah UAV jarak menengah dengan dimensi kecil, asli dan diproduksi oleh para ahli Iran, yang telah berhasil menyelesaikan banyak misi, termasuk mengidentifikasi dan mengirim gambar kapal asing di Teluk Persia.
Drone ini sebenarnya merupakan contoh reverse engineering dari drone Scan Eagle buatan Boeing USA. Pesawat tak berawak pemindai Eagle pertama kali digunakan untuk industri perikanan dan pengawasan maritim, tetapi kemudian teknologinya ditingkatkan dan diberikan kepada Korps Marinir AS untuk misi pengintaian, terutama pada misi asing di Irak dan negara lain.
Pada tanggal 4 Desember 2012, drone Scan Eagle diburu oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan direkayasa ulang. Setelah komersialisasi dan produksi massal, diserahkan kepada Angkatan Bersenjata. Tak lama kemudian, gambar jalur produksi massal UAV di industri pertahanan Iran dirilis dengan nama UAV "Sayeh".
Drone pengintai Sayeh adalah sampel rekayasa terbalik pertama Scan Eagle dengan radius operasi 200 km dan pencitraan 360 derajat dengan perbesaran hingga 40 kali dan sudut pandang hingga 56 derajat dengan resolusi tinggi dan tinggi penerbangan 15.000 kaki.
Setelah itu, satu lagi sampel drone bernama Yasir ini diberikan kepada Angkatan Darat dan Angkatan Laut yang memiliki ekor berbentuk V. Drone telah melakukan beberapa misi yang sukses, termasuk mendeteksi dan mengirim gambar kapal asing di Teluk Persia.
Drone Yasir telah berpartisipasi dalam pameran internasional seperti MAKS 2017 di Rusia dan ADEX 2018 di Azerbaijan.
Komandan angkatan darat militer Iran pada Oktober 2015 menyatakan bahwa drone Yasir untuk pertama kalinya dilibatkan di manuver Mohammad Rasulullah ke-3.
Drone Yasir juga terlibat dalam latihan keamanan maritim tahun 2019 di Laut Kaspia di operasi pengintaian. Sementara di latihan keamanan maritim tahun 2020 di Laut Kaspia, drone Yasir juga menunjukkan kemampuannya dengan menjalankan misinya dengan sukses. Di latihan militer ini, drone Yasir dan unit pertahanan angkatan laut berhasil mengidentifkasi target dan mengirim datanya ke pusat kontrol dan komando.
Sejalan dengan skenario yang telah ditentukan di bidang pelatihan angkatan laut keamanan berkelanjutan di Laut Kaspia dan mencegah tindakan balasan dari pasukan musuh hipotetis, drone Yasir dengan mengidentifikasi dan memantau area umum latihan untuk mengirim gambar online ke pusat kendali dan komando, mengidentifikasi secara profesional tindakan dan target yang diinginkan.
Spesifikasi Teknis
Drone Yasir memiliki panjang sekitar satu meter, memiliki lebar sayap tiga meter dan beratnya diperkirakan sekitar 20 kg. Ini memiliki ketinggian penerbangan 15.000 kaki, durasi penerbangan delapan jam, jangkauan penerbangan hingga 200 km dan kecepatan maksimum 120 km / jam. Drone ini juga memiliki kamera elektro-optik dan inframerah yang mampu memantau dan mendeteksi titik buta.
Memiliki bobot yang rendah, Yasir tidak membutuhkan landasan pacu dan diluncurkan dengan peluncur; itu juga menggunakan parasut untuk mendarat dan dikendalikan dengan berkomunikasi dengan stasiun kontrol darat bergerak dan dapat terbang dengan autopilot jika diperlukan.
Salah satu kemampuan khusus drone ini adalah penghindaran radar, dan sistem radar dan pertahanan tidak dapat mendeteksinya.
Yasir dapat dibongkar dan ditempatkan dengan mudah di dalam kotak, sehingga mudah dibawa-bawa.