Rahbar: Pandangan Islam atas Perempuan Rasional, Pandangan Barat Eksploitasi
(last modified Wed, 27 Dec 2023 12:43:23 GMT )
Des 27, 2023 19:43 Asia/Jakarta
  • Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei
    Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, dalam pertemuan dengan kaum perempuan Iran, menjelaskan pandangan rasional dan logis Islam, terhadap berbagai dimensi tugas perempuan di dalam rumah tangga, di tengah masyarakat, politik, dan berbagai jenjang kepemimpinan sosial.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (27/12/2023) mengatakan, di dalam Islam, kesempatan untuk berbagai aktivitas sosial bagi perempuan, terbuka, sebagaimana kaum laki-laki, dengan syarat tetap dipatuhinya dua masalah penting yaitu keluarga, dan berhati-hati atas bahaya ketertarikan lawan jenis.


Rahbar menambahkan, berdasarkan banyak hadis sahih, Allah Swt, marah dengan marahnya Sayidah Fathimah Zahra, dan gembira dengan gembiranya, tidak ada keutamaan yang lebih tinggi dari ini. Maka dari itu setiap yang menginginkan keridhaan Allah Swt, harus mengamalkan nasihat, pelajaran, dan pandangan Sayidah Fathimah Zahra, di dalam keluarga, dalam kedudukannya sebagai anak perempuan, ibu, istri, dan peran sertanya di tengah masyarakat, dan politik.


Ayatullah Khamenei, menilai identitas perempuan, nilai-nilai, hak-hak, kewajiban, kebebasan dan pembatasan-pembatasannya adalah masalah vital, dan sangat determinan.


"Sehubungan dengan masalah yang sangat penting ini terdapat dua pandangan umum Barat, dan Islam di dunia ini, yang saling berhadapan," imbuhnya.


Rahbar menerangkan, "Orang-orang Barat, karena tidak punya logika terkait perempuan, maka setiap menjawab pertanyaan dan masalah, selalu berusaha menyampaikan pendapatnya berbalut kontroversi dan keributan, menyuap politisi dan non-politisi, menjadikan seni, sastra dan dunia maya sebagai instrumen, dan mendominasi organisasi-organisasi perempuan internasional."


Ayatullah Khamenei, juga menyinggung data resmi mengerikan tentang kerusakan moral di Barat. Ia menuturkan, "Mengapa setiap masalah yang menghancurkan keluarga setiap hari semakin menonjol di Barat, sebaliknya tidak ada tindakan dan hukuman serius terhadap orang-orang memprotes perempuan berhijab."


Menurutnya, cara Islam, memandang perempuan bertolak belakang dengan Barat, karena pandangan Islam, terhadap perempuan, rasional dan logis.

 

 

"Masalah perempuan merupakan salah satu titik kekuatan Islam, dan tidak boleh dibayangkan bahwa kita berada pada posisi yang harus mengklarifikasi tentang masalah perempuan," ujarnya.


Rahbar menganggap kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam masalah martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan sebagai konsep Islam, yang sangat logis, dan rasional.


Ia menjelaskan, "Dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan peningkatan spiritualitas, perempuan dan laki-laki tidak ada bedanya, keduanya memiliki potensi yang sama, dan sesuai tekadnya mampu menempuh tahap-tahap peningkatan spiritualitas diri."


Ayatullah Khamenei melanjutkan, "Dalam masalah spiritual, Allah Swt, di dalam Al Quran, bahkan terkadang lebih mendahulukan perempuan dari laki-laki, dan menyebut perempuan seperti istri Firaun, dan Sayidah Maryam, sebagai teladan bagi seluruh umat manusia beriman, dan ini merupakan metode menyingkirkan supremasi laki-laki karena kondisi fisik dan materi."


Menurut Rahbar, partisipasi perempuan dalam masyarakat, dan tanggung jawab sosial merupakan arena yang diterjuni bersama oleh perempuan dan laki-laki.


"Dalam istilah Imam Khomeini, keterlibatan dalam masalah politik, dan menentukan masa depan negara adalah hak dan tanggung jawab perempuan selain karena dalam hadis juga disebutkan menyelesaikan masalah sosial termasuk perhatian pada masalah umat Islam, seperti masalah hari ini di Gaza, adalah kewajiban semua orang, maka dari itu keterpanggilan untuk melaksanakan tugas, dan tanggung jawab sosial tidak berbeda antara perempuan dan laki-laki," paparnya.


Pada saat yang sama, Ayatullah Khamenei, menilai kewajiban di dalam rumah tangga sesuai dengan fasilitas, dan kapasitas fisik serta psikologis, berbeda antara perempuan dan laki-laki. Maka dari itu, slogan "kesetaraan gender" yang diyakini secara mutlak oleh sebagian orang adalah keliru, dan yang benar adalah "keadilan gender".

 

 

Rahbar mengatakan bahwa keadilan adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, dan kewajiban khusus perempuan seperti melahirkan anak, dan membesarkannya, sesuai dengan struktur mental, fisik dan emosi perempuan.


"Meskipun tugas perempuan dan laki-laki di dalam keluarga, berbeda, namun hak-hak keduanya di dalam keluarga sesuai dengan penjelasan Al Quran, adalah sama," ungkapnya.


Terkait pertanyaan-pertanyaan seputar partisipasi perempuan dalam berbagai bidang kerja, dan kepemimpinan sosial atau pemerintahan, Rahbar menjelaskan, "Dalam hal ini juga tidak ada masalah gender, dan tidak pembatasan apa pun bagi perempuan."


Ayatullah Khamenei, percaya kemajuan perempuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, sastra, olahraga, dan kesenian di masa Republik Islam Iran, mengalami lonjakan lebih dari 10 kali lipat daripada sebelum revolusi.


Ia menegaskan, "Meskipun sampai saat ini kita belum mampu menjadikan negara ini Islami, dalam arti yang sebenarnya, dan negara masih setengah Islami, namun sejumlah banyak kemajuan berhasil dicapai, dan jika Islam, berhasil diterapkan sepenuhnya, maka capaian-capaian ini akan meningkat berkali-kali lipat."


"Peran terpenting Anda, ada di dalam rumah, dan mendorong suami serta putra putri untuk aktif dalam masalah pemilu, dan penelaahan yang benar, terutama karena perempuan dalam beberapa masalah seperti mengenal pribadi seseorang, strategi dan gerakan, lebih mendalam dan lebih rinci dari laki-laki, oleh karena itu Anda dapat berperan penting dalam mengenal calon-calon yang maju di pemilu, dan mendorong keluarga mendatangi tempat-tempat pemungutan suara," pungkas Rahbar. (HS)