Perawat, Malaikat Rahmat
Sebagian malaikat Tuhan turun ke bumi dalam bentuk manusia. Mereka memakai pakaian putih dan mendatangi tempat tidur orang yang sedang sakit dan menghibur mereka. Malaikat bumi ini bernama perawat. Tangannya penuh dengan kasih sayang, hati mereka sabar dan senyumannya memberi kenyamanan dan ketenangan kepada pasien.
Bertepatan dengan kelahiran Sayidah Zainab Kubra pada 5 Jumadil Awal, wanita mulai dan suci ini dengan kasih sayangnya yang luas menyembuhkan derita anak-anak dan perawat Imam Sajjad as di waktu sulit dan saat mereka ditawan. Hari ini diperingati sebagai hari perawat di Republik Islam Iran.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di hari penuh berkah ini seraya menghidupkan kembali nama Sayidah Zainab mengajak seluruh masyarakat untuk kembali memperhatikan perawat yang penuh kasih dan pekerjaan berat mereka.
Tahun ini di hari perawat, Rahbar di pidatonya yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional seraya mengucapkan selamat atas Hari Perawat, menyebut mereka sebagai malaikat rahmat bagi para pasien dan mengatakan, "Ini sebuah ungkapan sejati, dan bukan dibesar-besarkan atau omong kosong."
Ayatullah Khamenei tahun-tahun sebelumnya juga berulang kali menyebut perawat sebagai malaikat rahmat dan memiliki perhatian khusus kepada mereka. Di hari besar ini, seraya menyebut penting tugas dan pekerjaan para perawat, Rahbar mengatakan, "Perawat selain pekerjaannya berkaitan dengan fisik pasien, juga dengan jiwa dan ruh mereka. Terkait fisik pasien, perawat sejatinya mitra dan asisten dokter. Tugas penting perawat adalah memulihkan kondisi fisik pasien, ini berkaitan dengan fisik pasien. Sementara berkaitan dengan jiwa pasien, perawat sejatinya penghibur kesedihan dan pemberi ketenangan kepada pasien; ini peran sangat penting. Perawat selain membantu fisik pasien dan mempercepat kesembuhannya, juga menenangkan jiwa dan mental pasien; dengan senyumannya, kata-kata yang menghibur, gerakan penuh kasih sayang berhasil menciptakan perasaan baik di pasien serta memiliki pengaruh pada jiwanya."
Pasien adalah orang yang membutuhkan perawatan. Ia sangat menderita dan kesakitan. Terkadang luka yang dalam, patah tulang yang menyakitkan dan penyakit yang membuatnya lemah serta membutuhkan bantuan. Saat itu ketika pasien tangannya membutuhkan uluran bantuan, dan bahkan istri, anak, ayah dan ibunya berada di sekitarnya, harapannya setelah Tuhan adalah perawat. Ia seperti malaikat Ilahi yang datang dan menjawab kesakitan, kesulitan dan kebutuhan fisik serta emosional pasien.
Ayatullah Khamenei saat menyebutkan peran penting perawat di kesembuhan pasien mengatakan, “Perawat mitra dan asisten dokter...Pasien yang membutuhkan perawat, bahkan jika seorang dokter profesional berada di sampingnya dan memberi instruksi serta membantu, namun ketika tidak ada perawat yang mendukungnya, maka proses penyembuhan akan sangat sulit; yakni peran perawat di pemulihan kondisi pasien sangat penting dan besar, serta jika tidak ada perawat, bisa jadi saat dalam sebuah kasus, proses pengobatan gagal. Ini harus sangat diperhatikan karena faktanya memang penting.”
Pasien terkadang pesimis dan lelah karena kondisi fisik dan mentalnya yang lemah. Sementara proses pengobatan dan pemulihan fisik seorang pasien membutuhkan spirit yang kuat. Spirit dan semangat yang jauh dari pesimisme; kali ini justru perawat melalui kasih sayangnya tak ubahnya seperti penjaga taman yang memperbaiji bunga yang layu dan cabang yang patah serta memberi harapan kesehatan kepada pasien.
Terkadang senyuman perawat memberi harapan baru kepada hati-hati galau dan sedih pasien. Siapa yang menyaksikan senyuman ini? Siapa yang menilai senyuman ini? Menurut perspektif Ayatullah Khamenei, pengabdian dan kesulitan ini tidak akan pernah dilupakan di sisi Allah Swt dan tetap terjaga.
Ayatullah Khamenei menilai saling kasih sayang antara manusia sebagai ajaran indah Islam dan ajaran al-Quran serta mengatakan, “Perawat penghilang kesedihan dan pemberi semangat, ini merupakan ajaran penting Islam. Di Islam saling mengasihi merupakan ajaran utama. Al-Quran mengatakan, «... رُحَماءُ بَینَهُم...»(QS. Fath: 29) yakni saling mengasihi. Ini bukan hanya berkaitan dengan pasien, berhubungan dengan seluruh manusia. Semua manusia harus saling mengasihi dalam perilaku mereka, dan perawat melakukannya.
Lebih lanjut Ayatullah Khamenei mengisyaratkan pengabdian para perawat dan tugas berat mereka. Beliau berkata, “Perawat untuk tugas ini telah mempersiapkan diri dan mental mereka, mereka lelah; pekerjaan ini memang sangat melelahkan, namun mereka menanggungnya; ketika mereka harus tersenyum kepada pasien, mereka melakukannya. Ini merupakan salah satu nilai penting Islam dan anjuran agama Samawi ini. Faktanya, upaya untuk mengurangi penderitaan manusia, termasuk pemandangan indah kehidupan manusia.”
Selama hari-hari sulit pandemi Corona dan selama satu tahun lalu, tugas tim medis khususnya perawat sangat sulit. Para malaikat ini terpaksa memakai pakaian khusus untuk melawan wabah ini serta selalu menjaga serius penutup muka dan tangan. Muka mereka selalu ditutupi masker dan shield serta kaca mata khusus, dan sepanjang hari mereka melayani dan mengobati pasien dengan pakaian khusus tersebut.
Di sisi lain, wabah menular ini tidak mencegah upaya dan pengabdian mereka. Dan mereka berada di front terdepan dalam menjaga kesehatan dan keselamatan sesamanya. Ayatullah Khamenei seraya mengisyaratkan hari-hari pendemi Corona dan pengabdian para perawat di hari-hari tersebut mengatakan, “Para perawat kami di berbagai rumah sakit telah menunjukkan gerakan, pemandangan dan aktivitas yang mencengangkan manusia. Perawat sendiri sebuah pekerjaan sulit, penuh riskan dan kekhawatiran, kini jika kesulitan ini ditambahkan ke khawatiran yang ada bahwa mereka juga rentan tertular wabah ini, maka pekerjaan ini akan semakin sulit. Para perawat kita saat ini melakukan pekerjaan sangat sulit ini di era pandemi Corona, meski nyawa mereka juga terancam, meski ada potensi mereka tertular, tapi mereka tetap melaksanakan tugasnya. Para perawat kami benar-benar telah melakukan pekerjaan besar di hari-hari Corona.”
Upaya para perawat semakin nyata kepada masyarakat, terutama di masa-masa sulit menghadapi virus corona, dan para perawat semakin dihormati dan bermartabat di mata masyarakat. Orang terkadang berterima kasih kepada perawat dengan memberikan bunga kepada mereka, terkadang dengan komentar yang indah dan bersyukur, dan dengan perilaku seperti itu.
Ayatullah Khamenei terkait hal ini mengatakan, “Baik, perjuangan yang dilakukan selama ini, membuat para perawat terhormat di mata masyarakat. Sebelum isu ini (Corona), masyarakat tidak terlalu memperhatikan pentingnya tugas seorang perawat. Di kasus Corona masyarakat akhirnya memahami betapa perawat telah melakukan pekerjaan besar, betapa besar, penting dan bernilai pekerjaan ini; ini masyarakat memahaminya. Oleh karena itu, di mata masyarakat, mereka senantiasa terhormat dan mulia, tapi ini saja belum cukup.”
Lebih lanjut Ayatullah Khamenei lebih lanjut membahas tugas penting pejabat negara terhadap para perawat dan salah satu pekerjaan penting adalah melaksanakan undang-undang “tarif untuk layanan keperawatan”. Beliau menilai undang-undang ini menguntungkan perawat dan bermanfaat bagi mereka serta mengeluhkan pejabat yang tidak menjalankan undang-undang ini serta menekankan, “Ini adalah undang-undang yang harus dijalankan.”
Penekankan lain Rahbar kepada pejabat di pidatonya adalah mempekerjakan 30 ribu perawat. Beliau selama beberapa tahun terakhir selalu berbicara mengenai masalah ini dan menindaklanjuti rekrutmen dan pemulihan kondisi kehidupan serta pendapatan para perawat. Baru-baru ini ada sejumlah langkah yang diambil Departemen Kesehatan terkait masalah ini, namun Rahbar meminta masalah ini ditindaklanjuti secara serius.
Terkait pemulihan kondisi kehidupan dan pendapatan para perawat mengatakan, “Kondisi para perawat kami harus dalam kondisi mereka dapat menjalankan tugasnya dengan tenang; keluarga mereka juga harus menyadari bahwa pemuda ini, istri mereka, suami mereka, yang melayani di rumah sakit besar ini, akan berhasil dalam pekerjaan ini.”
Ayatullah Khamenei selain mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga yang kehilangan anggotanya (para perawat) di era pandemi Corona, mendoakan mereka supaya mendapat pengampunan dan mendapat derajat mulia di sisi Tuhan. Beliau juga berdoa supaya para perawat ini mendapat rahmat Tuhan dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.