Revolusi Islam Iran, Cita-cita Menghidupkan Peradaban Islam
Feb 09, 2021 15:54 Asia/Jakarta
Republik Islam Iran meski banyak mengalami pasang surut, namun saat ini berhasil mengukuhkan posisinya di dalam maupun luar negeri, dan menginjak usianya yang ke-42 tahun, ia meningkatkan kecepatan dalam mewujudkan peradaban baru Islam.
Sepanjang sejarah umat manusia banyak muncul peradaban di berbagai belahan dunia, dan setelah mencapai masa keemasaan dan meraih kemajuan di berbagai bidang, peradaban itu runtuh dan sirna satu persatu. Peradaban-peradaban seperti Iran, Mesopotamia di Irak, Yunani, Romawi, Mesir, Cina dan semacamnya, masing-masing memberikan sumbangsih penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan umat manusia.
Namun di antara semua peradaban ini, peradaban Islam yang lahir tidak lama setelah kemunculan agama Islam, menunjukkan banyak hasil, urgensi dan keunggulannya yang signifikan dibanding peradaban lain. Peradaban ini berdiri di atas ajaran Islam yang sangat menganjurkan menuntut ilmu dan mendorong umat Islam untuk mencari ilmu di manapun hingga akhir hayat.
Selama berabad-abad, banyak ilmuwan di berbagai bidang studi, menemukan penemuan-penemuan, inovasi dan konsep pemikiran baru. Banyak filsuf, sastrawan dan seniman yang menciptakan karya-karya spektakuler. Namun sungguh disayangkan karena berbagai faktor internal dan eksternal, masa kejayaan peradaban Islam perlahan mulai redup digantikan oleh kemunduran sains, budaya dan penjajahan kubu imperialis dunia terhadap negara-negara Muslim.
Lahirnya Revolusi Islam Iran pada Februari 1979 memunculkan harapan-harapan baru bagi pertumbuhan dan perluasan pemikiran Islam. Beberapa indikator peradaban Islam semacam pertumbuhan spiritualitas, kemajuan ilmu pengetahuan, dan bersandar pada tenaga dan ilmuwan dalam negeri, peningkatan kekuatan nasional dan upaya mempersatukan Dunia Islam, telah memposisikan Iran pada jalur untuk menghidukan kembali peradaban Islam.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut arah sebenarnya dari Revolusi Islam Iran adalah mencapai peradaban baru. Selama lebih dari empat dasawarsa sejak Republik Islam Iran berdiri, berbagai konspirasi, permasalahan, dan permusuhan bangkit untuk meruntuhkan pemerintahan demokrasi relijius ini atau minimal membelokannya dari jalur utama.
Akan tetapi Republik Islam Iran tetap kokoh dan melanjutkan kemajuannya. Oleh karena itu Rahbar saat menjelaskan Langkah Kedua Revolusi yang dirilis pada peringatan 40 tahun Revolusi Islam Iran kepada para pemuda mengatakan, dekade-dekade mendatang adalah dekade Anda, dan Anda sendiri yang harus menjaga Revolusi dengan pengalaman dan penuh motivasi, dan Anda harus semakin mendekatkan Revolusi ini ke cita-cita besarnya yaitu mewujudkan peradaban baru Islam dan mempersiapkan kemunculan Mentari Kepemimpinan Agung.
Dengan kata lain Ayatullah Khamenei mennganggap saat ini kesempatan untuk menghidupkan kembali peradaban Islam dan persiapan kemunculan Imam Mahdi sudah lebih siap dari sebelumnya.
Untuk melahirkan sebuah peradaban, semua pendahuluan, prasyarat dan strukturnya harus dipersiapkan. Pekerjaan ini meski sulit dan biasanya memakan waktu, namun membawa banyak hasil dan capaian besar. Salah satu indikator penting dari setiap peradaban manusia adalah budaya dan pemikiran yang berkembang di dalamnya.
Peradaban Islam berbeda dengan peradaban materalisme Barat, ia bersandar pada spiritualitas, moral dan iman terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Peradaban semacam ini tidak pernah melanggar hak bangsa lain demi mencapai kemajuannya, ia tidak menggunakan sains untuk melayani kepentingan haram dan anti-kemanusiaan, dan tidak memonopolinya. Maka dari itu semangat peradaban dan budaya Islam adalah Ketuhaan dan spiritualitas.
Revolusi Islam Iran sebagaimana yang tampak pada namanya, juga merupakan revolusi yang dengan berlandaskan ajaran-ajaran luhur Islam, memperhatikan tujuan agung dalam meraih kesejehateraan dan kebahagiaan individu serta masyarakat, kedua-duanya secara bersamaan, baik dimensi materi maupun maknawi.
Ayatullah Khamenei menjelaskan, dalam peradaban baru Islam, spiritualitas berdiri di samping materi, dan peningkatan akhlak, makwaniah, dan jiwa, serta kekhusyuan dan permohonan kepada Allah Swt, berdiri di samping kemajuan kehidupan materi. Dewasa ini, banyak masyarakat di sejumlah negara yang menyambut baik pandangan Revolusi Islam Iran ini, dan ia dianggap sebagai peluang yang lebih besar untuk melahirkan peradaban baru Islam.
Salah satu karakteristik unggul dari setiap peradaban manusia adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejak awal kemenangan Revolusi Islam Iran, meski menjadi sasaran agresi militer selama 8 tahun dan sanksi luas, negara ini berhasil meraih banyak kemajuan di bidang iptek. Iran, dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan 10 persen, menduduki peringkat kedua dunia setelah Cina.
Iran menempati posisi keempat dunia di bidang pertumbuhan teknologi, sementara di bidang antariksa, nuklir, sel punca, kedokteran dan produksi suku cadang militer rumit, terutama rudal dan drone, Iran termasuk negara terbaik di dunia. Kemajuan yang cukup menakjubkan di bidang ilmu pengetahuan ini disebabkan oleh infrastruktur yang tepat dan luas yang ada di Iran.
Selama 42 tahun terakhir, atmosfir pendidikan sains di Iran sepenuhnya terbuka lebar dan masyarakat terutama kalangan muda, sangat termotivasi untuk belajar. Tingkat melek huruf mengalami peningkatan luar biasa dan di sekian ratus universitas Iran, sekitar 4 juta mahasiswa menempuh studi.
Keberadaan mahasiwa berprestasi menyebabkan Iran dapat memanfaatkan banyak pakar dan ahli di berbagai bidang ilmu. Oleh karena itu, diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, Iran akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan hal ini akan menciptakan kemajuan lebih besar di berbagai bidang lain.
Biasanya, peradaban-peradaban manusia akan berhadapan dengan ancaman asing dan menjadi lemah akibat serangan militer atau bahkan musnah sama sekali. Misalnya peradaban Islam menderita kerusakan parah akibat serangan tentara Kristen dari Eropa yang terjadi hampir bersamaan dengan serangan Mongol ke Timur.
Republik Islam Iran yang bercita-cita mewujudkan peradaban baru Islam, sejak awal berdirinya selalu mendapat ancaman bahkan serangan militer musuh. Oleh karena itu Angkatan Bersenjata Iran diorganisir sedemikian rupa sehingga siaga penuh untuk melindungi negara dan peradaban Islam. Sebuah negara lemah dan bergantung yang tidak mampu membela diri dari agresi militer musuh, tidak bisa berharap untuk mewujudkan peradaban besar dan agung.
Poin penting yang harus diperhatikan, peradaban baru Islam, tidak seperti peradaban Barat dan beberapa peradaban lampau yang berdiri dengan cara menjajah negara, dan menduduki wilayah lain, tapi ia merupakan sebuah pemikiran adiluhung dan budaya Ilahi yang membuka jalannya dengan pembahasan keyakinan dan cita-cita peradaban Islam. Ini juga yang menjadi alasan utama serangan luas budaya Barat terhadap Iran.
Ayatullah Khamenei menegaskan, peradaban Islam berdiri di atas sebuah pemikiran baru, sebuah diskursus baru, sebuah visi baru terhadap kemanusiaan dan masalah umat manusia, dan menyelesaikan permasalahan umat manusia, sebuah bahasa baru yang dipahami oleh hati semua generasi baru manusia, dan berbagai lapisan masyarakat tertindas.
Sebagaimana yang disampaikan oleh para pemimpin Republik Islam Iran, pemerintahan Islam di Iran didirikan untuk mempersiapkan kemunculan Juru Selamat Alam Semesta, Imam Mahdi af. Peradaban Islam yang sempurna dan menyeluruh hanya mungkin tercapai di masa pemerintahan beliau, dan kenyataan ini dijelaskan secara gamblang dalam Langkah Kedua Revolusi.
Pasalnya di masa pemerintahan Imam Mahdi, di bawah naungan keadilan, keamanan global, spiritualitas dan persaudaraan yang mendominasi kehidupan umat manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi serta tingkat kesadaran masyarakat akan mencapai level tertingginya, dan mereka akan menikmati hidup dalam kesejahteraan dan kenyamanan dalam bentuk terbaik. (HS)
Tags