Olahraga Zoorkhaneh dan Budaya Pahlevani
Republik Islam Iran menetapkan tanggal 31 Mordad (17 Syawal atau 21 Juli) sebagai Hari Budaya Pahlevani dan Olahraga Zoorkhaneh. Olahraga memiliki sejarah kuno dalam budaya bangsa Iran dan memperlihatkan hubungan kepahlawanan serta kekuatan jasmani dan ruhani.
Ferdowsi dan Shahnameh adalah dua nama besar yang memperkenalkan budaya dan sejarah negeri ini, serta telah memperkuat rasa bangga dan rasa percaya diri rakyat Iran. Shahnameh memberikan gambaran yang jelas tentang sejarah masa lalu rakyat Iran kepada pembaca.
Dalam Shahnameh, Ferdowsi berbicara tentang semua aspek Iranianisme dan memberikan perhatian khusus pada nilai-nilai kepahlawanan. Hal ini yang membuat Shahnameh berbeda dengan buku-buku sastra lainnya.
Olahraga, sarana olahraga, dan kedudukannya di masyarakat dianggap sebagai sebuah masalah penting dalam Shahnameh. Dalam karya berharga ini, kita menemukan bahwa para pahlawan (prajurit) bertugas menjaga integritas teritorial negara dan monarki, serta mempertahankan tanah air dan kehormatan orang-orang.
Dalam melaksanakan tugas dan menjalankan fungsi-fungsinya, para pahlawan membutuhkan ketrampilan bela diri di samping masalah spiritual dan mental. Ketrampilan ini untuk meningkatkan kemampuan fisik dan keahlian menggunakan senjata dan peralatan perang pada zaman itu, seperti tombak, pedang, dan panah. Mereka juga dibekali dengan keahlian tempur seperti menunggang kuda, berenang, mendaki gunung, dan menahkodai kapal.
Belajar seni perang tidak mungkin dilakukan tanpa menjalani tahap-tahap pelatihan khusus. Pelatihan ini tidak terbatas pada latihan taktik dan penguatan fisik, tetapi juga mencakup pelajaran akhlak dan nilai-nilai kepahlawanan. Jadi, jenis kepahlawanan di sini tidak hanya soal kebugaran fisik dan kekuatan para olahragawan, tetapi juga kerendahan hati, kesopanan, kejantanan, dan kemurahan hati. Karena kesopanan dan jiwa pemaaf dianggap sebagai karakteristik dominan pria dan pahlawan sejati.
Jadi, kepahlawanan adalah karakteristik internal dan eksternal dan olahraga Pahlevani sebenarnya adalah olahraga milik seorang pahlawan yang memiliki semua karakteristik pahlawan sejati.
Olahraga Zoorkhaneh dan Pahlevani (sistem atletik tradisional yang awalnya digunakan untuk melatih para prajurit di Iran) telah menyatu dengan sejarah dan budaya Iran sejak tempo dulu, ketika nasib sebuah pertempuran ditentukan oleh para pahlawan di kedua sisi tanpa melibatkan bala tentara. Oleh karena itu, para prajurit perlu dipersiapkan untuk menghadapi saat-saat seperti itu.
Seiring waktu berjalan, kisah pertarungan para pahlawan ini menghiasi lembaran sastra dan syair-syair Persia. Kisah mereka kemudian diceritakan dari generasi ke generasi kepada masyarakat Iran.
Ada banyak catatan yang berbeda tentang sejarah munculnya cabang olahraga Pahlevani dan Zoorkhaneh di Iran, tetapi sebuah dokumen 4500 tahun yang lalu yang ditemukan di Lorestan dan Mesopotamia, berbicara tentang keberadaan dan pentingnya keterampilan ini yang sekarang dikenal sebagai gulat tradisional Iran.
Setelah masuknya Islam di Iran, ritual Pahlevani dan Zoorkhaneh mulai sarat nilai-nilai agama dan menyita perhatian besar dari para tokoh dan masyarakat. Dalam sejarah Islam, Imam Ali as berperang dengan pahlawan Arab, Amru bin Abdiwudd pada 17 Syawal dan mengalahkannya.
Dalam perang ini, Imam Ali as – setelah mengalahkan Amru bin Abdiwudd – datang mendekat untuk menghabisinya, tetapi Amru menjulurkan lidahnya dan meludahi wajah Imam. Menaggapi hinaan ini, Imam Ali justru mengurungkan niatnya hingga beberapa saat.
"Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah Swt,” kata Imam Ali as menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya.
Untuk mengenang peristiwa itu, Iran menetapkan tanggal 17 Syawal sebagai Hari Budaya Pahlevani dan Olahraga Zoorkhaneh. Ini adalah olahraga yang menggabungkan seni bela diri kuno, keterampilan, musik, seni drama, dan nilai-nilai heroisme.
Selain pentingnya olahraga ini bagi rakyat Iran dan masyarakat Muslim, pemerintah Republik Islam juga telah mendaftarkan ritual Pahlevani dan Zoorkhaneh dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Ritual ini masuk daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 25 November 2010.
Berdasarkan ensiklopedia Brockhaus Jerman, Universitas Olahraga Jerman di kota Koln memperkenalkan ritual Pahlevani dan olahraga Zoorkhaneh sebagai olahraga binaraga dan kebugaran tertua di dunia. Penelitian ini kemudian diterbitkan dalam edisi khusus olahraga ensiklopedia Brockhaus.
Zoorkhaneh terdiri dari dua kata yang terpisah, Zoor dan Khaneh. Jika Anda tahu artinya, Anda akan menyadari filosofi di balik nama olahraga ini. Zoor berarti kekuatan dan Khane berarti rumah atau tempat di mana sesuatu dilakukan. Zoorkhaneh adalah pusat kebugaran tradisional dan tempat olahraga para pahlawan. Para atlet yang menekuni olahraga kuno ini sangat dihormati oleh masyarakat karena tidak sombong atas kekuatan dan keberanian fisik mereka.
Ciri khas dari olahraga ini adalah ritualnya yang unik. Ritual Zoorkhaneh disertai dengan alunan musik dan instrumen yang sangat khusus yang disebut Zarb (gendang) Musik ini juga dikenal sebagai Zarb-e Zoorkhaneh yang mengacu jenis olahraga itu dan para pesertanya memiliki kostum khusus.
Beginilah ritualnya berlangsung: mengikuti setiap pukulan Zarb, para olahragawan yang berdiri dalam bentuk melingkar, akan melakukan gerakan spesifik mengikuti arahan seseorang yang disebut Morshed, yang berarti pembimbing atau guru dalam bahasa Persia. Mereka menggunakan alat-alat yang secara simbolis mewakili senjata kuno yang dipakai dalam perang dulu.
Dengan pukulan-pukulannya, Morshed membakar semangat para olahragawan dengan mengutip syair, cerita kuno atau mitos seperti yang tertulis dalam Shahnameh. Pemanasan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat, membangun kekuatan, dan memperkokoh kebajikan sportivitas, kesopanan, dan kerendahan hati.
Dipimpin oleh seseorang yang berdiri di tengah lingkaran (Miandar), setiap gerakan dilakukan tanpa peralatan atau dengan peralatan. Peralatan ini termasuk Mil (batang baja atau tongkat kayu besar), Kabbadeh atau Kaman (besi berbentuk busur panah), Sang (batu - dua potong batu berbentuk tapal kuda yang menyerupai perisai para prajurit), dan Takhteh Shena (papan Push-up).
Di masa lalu, Morshed memikul tanggung jawab untuk melatih para prajurit dan atlet. Duduk di luar Gowd dengan tongkat kayu di tangannya, ia menginstruksikan sesama juara dan pegulat. Gowd adalah nama tempat latihan Zoorkhaneh yang merupakan area melingkar dan sekitar 80 sentimeter.
Sekarang, Morshed duduk di kamarnya di luar Gowd dan dekat pintu masuk. Ia memimpin para olahragawan dengan pukulan Zarb-nya dan Zang (lonceng). Zang berbentuk mangkuk yang terbuat dari tembaga dan tergantung di atas kepala Morshed di kamarnya. Zang dan Zarb adalah bagian penting dari tradisi kuno ini.
Olahraga Zoorkhaneh terdiri dari berbagai gerakan, tetapi gerakan utamanya termasuk push-up, membawa batu seberat 80 kilo, berputar dengan cepat, serta melakukan aksi dan gerakan demonstratif.
Saat ini ada 50 Zoorkhaneh yang aktif di Tehran yang menyediakan kesempatan untuk melihat lebih dekat pada olahraga kuno ini dan menyaksikan pertunjukan langsung para pahlawan di Zoorkhaneh.
Saat ini dua lembaga membantu memperkenalkan dan mempromosikan warisan budaya takbenda Iran ini yaitu Ferdowsi Foundation, dan Federasi Zoorkhaneh dan Olahraga Pahlevani. (RM)