Mengenal Seniman Iran di Hari Seniman Internasional
https://parstoday.ir/id/radio/other-i74963-mengenal_seniman_iran_di_hari_seniman_internasional
Seni adalah ekspresi kreatif manusia yang menggambarkan keindahan hidup atau realitas kehidupan yang pahit. Seni mencakup banyak bentuk, seni lukis, pahat, fotografi, arsitektur, musik, dan cabang-cabang lain seni. Singkatnya, tidak ada sejarah dan budaya di dunia tanpa seni.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Okt 22, 2019 18:46 Asia/Jakarta
  • Hari Seniman Internasional.
    Hari Seniman Internasional.

Seni adalah ekspresi kreatif manusia yang menggambarkan keindahan hidup atau realitas kehidupan yang pahit. Seni mencakup banyak bentuk, seni lukis, pahat, fotografi, arsitektur, musik, dan cabang-cabang lain seni. Singkatnya, tidak ada sejarah dan budaya di dunia tanpa seni.

Itulah sebabnya Hari Seniman Internasional sangat penting. Hari penting ini dirayakan oleh berbagai lembaga dan individu untuk menghormati semangat dan kreativitas semua seniman, baik profesional, amatir atau tradisional.

Sejak 2004, setiap 25 Oktober diperingati sebagai Hari Seniman Internasional (International Artists Day). Hari bersejarah ini dicetuskan oleh Chris MacClure, seorang seniman Kanada yang berspesialisasi dalam gaya yang dikenal sebagai "Realisme Romantis." Banyak dari karyanya dipamerkan di ajang internasional seperti di Kanada, Amerika, Meksiko, dan Hong Kong.

Hari Seniman Internasional untuk menghormati jiwa-jiwa kreatif yang akan meninggalkan catatan hari ini untuk masa depan, yang tidak dapat ditangkap dalam buku-buku sejarah. Hari Seniman Internasional tidak terbatas pada lapisan tertentu dari komunitas seni. Sebaliknya, hari ini milik semua orang yang seninya berakar dalam jiwa mereka.

Ribuan tahun lalu, manusia purba melukis gambar-gambar binatang yang diburu untuk kebutuhannya di dinding dan langit-langit gua tempat tinggal mereka. Di era modern, seni lukis adalah salah satu disiplin utama seni visual yang menggabungkan berbagai aliran dan gaya, tergantung pada cara di mana konsep tersebut diterapkan dan diekspresikan seperti: Realisme, Impresionisme, Ekspresionisme, Kubisme, dan banyak lagi.

Aliran realisme adalah salah satu cabang seni yang menarik banyak peminat. Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.

Para seniman realis berusaha menggambarkan subjek yang dipilih apa adanya, tanpa mengurangi atau mendramatisir. Landasan aliran seni rupa ini adalah pandangan dan pemikiran yang jujur.

Tidak seperti aliran seni lainnya, para seniman realisme tidak hanya berusaha untuk menggambarkan subjek yang natural, indah, dan kehidupan yang glamor, tetapi juga melukiskan tema kehidupan sehari-hari masyarakat seperti pasar, jalanan, petani, kehidupan buruh, dan aspek lain kehidupan mereka.

Aliran realisme lahir di Eropa dan di negara Prancis. Gustave Courbet adalah pendiri dan pemimpin gerakan realisme Prancis abad ke-19. Courbet berkata, "Tujuan saya adalah dapat mensimulasikan tradisi, ide, dan subjek sesuatu seperti apa adanya."

The Stone Breakers (1849).

Lukisan pertama Courbet dalam aliran ini adalah The Stone Breakers (1849). Lukisan para pemecah batu ini menggambarkan kenyataan pahit di Prancis saat itu.

Para tokoh penting lain aliran seni lukis realisme adalah Jean-Francois Millet, Edouard Manet, dan Honore Daumier. Tetapi alisan realisme tidak hanya terbatas di Eropa pada masa itu. Di Rusia, ia juga diterima oleh para seniman seperti Ivan Shishkin, Ilya Repin, dan Ivan Kramskoi.

Pada kesempatan ini, kita juga akan menceritakan sedikit tentang lukisan dan gaya realisme di Iran.

Seni lukis di Iran memiliki sejarah yang sangat panjang. Artefak tertua yang ditemukan di Iran berasal dari Zaman Neolitikum dan sekitar 8.000 SM, yang diukir di bebatuan Gua Dosheh di daerah Kuhdasht, Lorestan.

Lukisan di dinding Gua Dosheh menggambarkan penunggang kuda sedang berburu hewan dengan panah. Ia bersama anjingnya sedang memburu kambing gunung. Karya seni ini dibuat dengan cara yang sederhana dan primitif dengan kombinasi bahan berwarna seperti merah, hitam, dan agak kekuning-kuningan oleh manusia penghuni gua.

Namun ketika kita mebuka buku-buku sejarah, karya seni para pelukis Iran dapat ditemukan dalam buku-buku dan mural di istana raja-raja Persia. Karya seni Iran yang sangat indah ditemukan di istana-istana Bishapur selama era kekuasaan Sasanid Persia.

Ada juga banyak mural di istana-istana Bani Umayyah di Suriah dan Palestina, semuanya dilukis oleh para seniman Iran. Dapat dikatakan bahwa seni lukis merupakan salah satu ciri khas budaya Iran.

Kamal-ol-Molk.

Sejak periode Dinasti Ilkhanat, terutama pada masa Kekaisaran Timurid dan seterusnya, ruang untuk para seniman terbuka lebar. Selama Dinasti Qajar, gaya seni Iran mulai terpengaruh oleh gaya seni lukis Eropa. Aliran realisme di Iran mulai muncul di akhir periode Qajar dan bertambah populer dengan adanya perjalanan para seniman masa itu ke negara-negara Eropa.

Di antara seniman penting periode itu adalah Mohammad Ghafari, yang dikenal sebagai Kamal-ol-Molk, Sani-ol-Molk, dan Mehdi Mosavarolmolk. Kamal-ol-Molk (1840-1947) dapat dianggap sebagai pelopor aliran realisme di Iran dan ia bekerja sebagai pelukis di Istana Qajar serta mengajar melukis di Madrasah Dar-ol-Fonoun.

Lukisan-lukisan enam tahun terakhir dari kehidupan Kamal-ol-Molk menunjukkan bahwa ia memiliki kebebasan untuk memilih subjek seni lukisnya meskipun bekerja sebagai pelukis istana. Seperti lukisan Rammal dan The Baqdadi Goldsmith, yang menyoroti kehidupan dan pekerjaan masyarakat umum.

Gaya dan metode Kamal-ol-Molk lebih dikenal sebagai aliran naturalisme. Ia adalah pendiri seni naturalis Iran modern dan orang yang membuka pintu ke era baru dalam seni ilustratif Iran. Namun, aliran ini berkembang di era aliran realisme kritis yang dapat disaksikan dalam karya-karya seni milik Mohammad Owliya, Ali Akbar Yasimi, dan Ismail Ashtiani. Karya-karya mereka fokus pada masalah mata pencaharian masyarakat.

Aliran realisme mengalami banyak perubahan selama perkembangannya di Iran karena atmosfer yang berlaku di masyarakat. Kadang-kadang berubah menjadi realisme kritis atau sosial dan kadang-kadang ke naturalisme dan kadang mengarah ke struktur dan objek mati!

Salah satu karya seni Kamal-ol-Molk.

Sebagai contoh, pada tahun-tahun menjelang Revolusi Islam, karya-karya seni realistisme dengan tema sosial mulai banyak bermunculan untuk melawan seni abstrak. Para seniman seperti Parviz Habibpour, Nasrallah Moslemian, dan Hannibal Alkhas, memamerkan karya seni bertema buruh, kehidupan pedesaan, dan aksi mogok jalanan.

Sejak 1980-an, karya-karya seni di Iran mulai disesuaikan dengan kondisi kehidupan di masa itu dan kemudian muncul banyak seniman berbakat di Iran selama beberapa dekade terakhir. Di antara mereka adalah almarhum Abbas Katouzian, Dr. Esmael Ashtiani, Morteza Katouzian, Manouchehr Malekshahi, Iman Afsarian, Mehrdad Jamshidi, Iman Maleki dan lainnya.

Para seniman kontemporer ini merupakan tokoh utama aliran realisme di Iran dan mereka telah menurunkan ilmunya kepada banyak murid. Karya-karya mereka mendapat banyak perhatian di Iran dan Eropa. (RM)