Sep 18, 2021 12:46 Asia/Jakarta

Di sebuah desa suku kecil di ujung timur India, seorang guru yang giat mengubah dinding menjadi papan tulis dan jalan menjadi ruang kelas, mencoba untuk menutup kesenjangan dalam pembelajaran yang disebabkan oleh penutupan sekolah yang berkepanjangan di negara itu.

Deep Narayan Nayak, 34, seorang guru di desa suku Joba Attpara di distrik Paschim Bardhaman di negara bagian timur Bengal Barat, telah melukis papan tulis di dinding rumah dan mengajar anak-anak di jalanan selama setahun terakhir. Sekolah lokal ditutup setelah pembatasan ketat COVID-19 diberlakukan di seluruh negeri pada Maret 2020.

Pada suatu pagi baru-baru ini, anak-anak menulis di salah satu dinding dengan kapur dan mengintip ke mikroskop saat Nayak mengawasi mereka.

"Pendidikan anak-anak kami terhenti sejak lockdown diberlakukan. Anak-anak dulu hanya berkeliaran. Guru datang dan mulai mengajar mereka," Kiran Turi, yang anaknya belajar dengan Nayak, mengatakan kepada Reuters.

Nayak mengajarkan segalanya mulai dari lagu anak-anak populer hingga pentingnya masker dan cuci tangan kepada sekitar 60 siswa dan dikenal sebagai "Guru Jalanan" bagi penduduk desa yang bersyukur.

Sekolah di seluruh negeri secara bertahap mulai dibuka kembali mulai bulan lalu. Beberapa ahli epidemiologi dan ilmuwan sosial menyerukan agar mereka terbuka sepenuhnya untuk mencegah hilangnya pembelajaran lebih lanjut pada anak-anak.

Sebuah survei bulan Agustus terhadap hampir 1.400 anak sekolah yang dilakukan oleh kelompok cendekiawan menemukan bahwa di daerah pedesaan, hanya 8% yang belajar online secara teratur, 37% tidak belajar sama sekali, dan sekitar setengahnya tidak dapat membaca lebih dari beberapa kata. Sebagian besar orang tua ingin sekolah dibuka kembali sesegera mungkin.

Nayak mengaku khawatir murid-muridnya, yang sebagian besar merupakan pelajar generasi pertama dan orang tuanya bergaji harian, akan tersingkir dari sistem pendidikan jika tidak melanjutkan sekolah.

"Saya melihat anak-anak berkeliaran di desa, mengambil ternak untuk digembalakan, dan saya ingin memastikan pembelajaran mereka tidak berhenti," katanya kepada Reuters.