Olahraga Nasional dalam Perspektif Rahbar
Sep 21, 2021 17:44 Asia/Jakarta
Para atlet Iran yang baru saja mengikuti kejuaraan internasional Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, dan meraih sejumlah kemenangan, bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar.
Dalam pertemuan ini, Ayatullah Ali Khamenei selain mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya, menilai prestasi yang dicapai para pemuda Iran sangat penting bagi masyarakat. Rahbar menuturkan, “Di tengah gencarnya upaya banyak lembaga untuk memupus harapan, dan kegembiraan dari rakyat Iran, terutama dari kaum mudanya, kemenangan para olahragawan Iran, mengembuskan harapan kepada seluruh masyarakat, dan hal ini sangat bernilai.”
Menurut Ayatullah Khamenei, kemenangan dalam pertandingan olahraga terutama di arena internasional, membawa sebuah pesan penting, dan itu adalah pesan tentang kemampuan, kegembiraan, keteguhan, dan kekuatan tekad. Artinya semua merasakan bahwa orang yang berhasil menjadi juara, dan naik ke podium berdiri bersama pemenang lainnya, dia yang bertekad kuat, bekerja keras, dan menunjukkan kemampuannya, telah memberikan kegembiraan kepada masyarakat. Pesan penting ini adalah kemenangan di kejuaraan-kejuaraan internasional. Pada kenyataannya, para pemenang adalah guru-guru perjuangan, harapan dan kegembiraan.
Olahraga sangat dianjurkan dalam Islam untuk kesehatan, kegembiraan dan kebahagiaan. Olahraga merupakan faktor yang menumbuhkan rasa percaya diri, memupuk kekuatan tekad, dan perasaan sukses serta kegembiraan, juga menyingkirkan emosi yang tak terkendali, dan meningkatkan kemuliaan diri. Dalam hal ini, dorongan terhadap masyarakat untuk melakukan olahraga setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, menjadi perhatian pemerintah negara ini. Motivasi, potensi, dan animo pemuda Iran terhadap olahraga cukup tinggi meski fasilitas tidak terlalu memadai karena berada dalam kondisi disanksi, namun atlet-atletnya berhasil menunjukkan keunggulan di arena internasional, dan meraih banyak prestasi.
Rahbar menganggap prestasi-prestasi di banyak bidang keilmuan, teknologi, kesenian, sastra dan lainnya, merupakan hasil dari tekad tinggi, kehendak kuat dan keteguhan diri pada pemuda Iran, dan menjadi faktor yang menggagalkan upaya orang-orang yang ingin memupus harapan serta menyebarkan atmosfir keputusasaan di Iran.
Tidak diragukan tujuan utama diselenggarakannya kejuaraan-kejuaraan olahraga internasional termasuk olimpiade adalah untuk mempererat persahabatan dan perdamaian di antara negara-negara dunia. Oleh karena itu para olahragawan dan para pemenang yang berakhlak mulia, memiliki sportivitas dan semangat tinggi, dapat menjadi duta-duta perdamaian serta persahabatan. Akan tetapi sungguh disayangkan dewasa ini masih ada saja pertandingan-pertandingan yang tidak adil. Kita masih menyaksikan banyak arena penting olahraga yang dipimpin oleh seorang wasit berat sebelah, politis, atau yang menerima suap, sehingga medali jatuh ke tangan yang tidak berhak.
Dalam sudut pandang Rahbar, medali ini bukan saja tidak berharga, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai, dan kemenangan dalam pertandingan semacam itu sama sekali tidak bernilai. Olahraga akan berharga ketika menunjukkan identitas sebuah bangsa. Mereka yang menggunakan jasa olahragawan sewaan atau hasil membeli dari negara lain, tidak akan bisa menunjukkan identitas bangsanya. Menurut Ayatullah Khamenei, perwujudan dari nilai-nilai kemanusiaan, agama dan spiritualitas di samping kemenangan, sangat bernilai.
Kepada para atlet Iran yang meraih kemenangan, Rahbar mengatakan, “Akan tetapi Anda telah menunjukkan manifestasi-manifestasi berharga, akhlak mulia dan kesatria yang Anda semua tunjukkan bersama spiritualitas. Penamaan kontingen olahraga dengan nama para syuhada, terutama Syahid Qassem Soleimani, merupakan tindakan yang sangat bernilai, dihadiahkannya medali oleh sebagian pemenang kepada para syuhada tertentu, semuanya sangat berharga. Penggunaan serban sebagai simbol pengorbanan, perlawanan dan sujud kepada Allah Swt di atas serban tersebut, semuanya bernilai, semuanya menyebarkan spiritualitas dan membangkitkan emosi positif masyarakat dunia, hal ini sangat bernilai.”
Pada pertandingan Paralimpiade Tokyo 2020, para atlet perempuan Iran dengan mengenakan jilbab, berhasil mengalahkan lawan-lawannya, dan membuktikan bahwa pemenang tidak ditentukan oleh jenis kelamin perempuan atau laki-laki. Perempuan dan laki-laki pemenang kejuaraan olahraga semuanya menempati posisi dan nilai tertentu, dan yang terpenting adalah bahwa jilbab tidak menjadi penghalang keinginan dan tekad manusia. Sebagaimana kita saksikan para atlet perempuan Iran berhasil meraih medali.
Sehubungan dengan ini Rahbar berkata, “Jilbab atlet perempuan yang dikatakan oleh putri mulia kita ini sungguh merupakan nilai yang agung. Pakaian Islami pemenang medali emas kejuaraan ini, berdiri di podium dengan mengenakan chadur (pakaian yang menutupi seluruh tubuh perempuan), menunjukkan pakaian seorang perempuan Muslim Iran kepada dunia, momen saat menunjukkan kecintaan pada bendera mulia Iran, dan air mata cinta, air mata kehormatan, momen saat shalat, saat memeluk lawan yang kalah, momen penghormatan tim kepada ibu Syahid Babaei, semuanya merupakan manifestasi nilai-nilai Islam, dan revolusi. Semuanya merupakan identitas Iran.”
Rahbar menambahkan, “Para atlet perempuan kita dalam kejuaraan internasional ini, juga dalam kejuaraan-kejuaraan sebelumnya, telah membuktikan bahwa jilbab Islami tidak mencegah mereka meraih kemenangan, sebagaimana juga kita sudah membuktikannya di bidang politik, di bidang ilmu pengetahuan juga sudah kita buktikan, di bidang pemerintahan juga terbukti, dan di bidang olahraga sudah Anda buktikan bahwa jilbab tidak menjadi penghalang kemenangan bagi perempuan, berbeda dengan propaganda musuh, dan mereka yang tertipu dengan ucapan musuh mengatakan sesuatu tentang jilbab, dan menyusunnya sedemikian rupa lalu menyebarkannya. Jilbab yang Anda kenakan juga memberikan semangat bagi para perempuan negara-negara Muslim lain. Saya dengar dalam beberapa tahun terakhir, atlet-atlet perempuan lebih dari 10 negara Muslim lain bertanding dalam kejuaraan-kejuaraan internasional dengan mengenakan jilbab. Sebelumnnya hal ini tidak biasa dilakukan, Anda telah melakukannya, para perempuan juara, dan atlet Iran melakukan hal ini, dan membuka jalan ini.”
Salah satu tujuan rezim Zionis Israel ikut serta dalam kejuaraan-kejuaraan olahraga internasional adalah memperoleh legitimasi dunia untuk dirinya. Langkah ini meskipun didukung oleh kubu imperialis dunia, namun sejumlah atlet muda menolak bertanding dengan atlet Israel, dengan cara tertentu mereka menunjukkan bahwa rezim ini tidak diakui. Rahbar selain menyampaikan terimakasih atas langkah ini juga meminta pemerintah Iran untuk memperhatikan hak para atlet yang terkena sanksi karena sikap mereka itu.
Ayatullah Khamenei menjelaskan, “Dalam hal ini saya katakan kepada Anda, juga kepada pejabat pemerintah bidang olahraga, dan kepada para olahragawan sendiri, jangan sampai bersikap pasif apa pun alasannya, jangan pasif. Tentu mereka akan melakukan tindakan balasan. Ini merupakan kewajiban Kementerian Olahraga, Kementerian Luar Negeri, dan instansi hukum untuk mendukung para olahragawan melalui jalur hukum, dan diplomasi, jangan biarkan mereka tertindas. Olahragawan kita yang merdeka tidak bisa mengulurkan tangan kepada atlet rezim penjahat di arena pertandingan hanya karena sebuah medali, dan secara praktis mengakuinya. Tindakan semacam ini pernah terjadi sebelumnya. Hari ini menjadi kontroversi bagi rezim Zionis, akan tetapi di masa lalu rezim Apartheid di Afrika Selatan juga seperti ini, banyak olahragawan dunia tidak mau bertanding dengan mereka. Rezim ini sudah musnah, dan lenyap. Rezim Zionis juga akan lenyap, dan binasa.”
Selanjutnya Ayatullah Khamenei menggarisbawahi beberapa poin penting lain termasuk kualitas olahraga internasional, dan bertumpu pada tekad di berbagai cabang olahraga yang potensial meraih medali serta menaikan peringkat. Rahbar menuturkan, “Sebuah poin yang patut diperhatikan adalah Anda harus mendukung para produsen peralatan olahraga di dalam negeri. Saya dengar tahun ini beberapa negara memakai pakaian olahraga yang diproduksi oleh negara kita. Ini membuktikan bahwa orang Iran bersinar di dunia, tentu saja realitasnya dengan pekerjaan ini, dominasi klise beberapa merek internasional bisa dipatahkan. Ini sangat bernilai. Dukunglah ini. Selain produksi ini terbantu, perlengkapan olahraga lain juga diproduksi di dalam negeri, dan sebagaimana terkait pakaian olahraga Anda bisa meraih keunggulan ini, dalam hal perlengkapan olahraga lain Anda juga punya peluang untuk sukses.”
Rahbar menegaskan, “Iran sebuah negara yang kaya budaya dengan peninggalan-peninggalan budaya yang asli. Di bidang olahraga juga memiliki nilai-nilai orisinil Iran.” Selain menekankan pemanfaatan nilai-nilai ini termasuk cabang olahraga Coghan, dan memanfaatkannya untuk menarik wisatawan asing, Rahbar juga meminta para pejabat terkait untuk berusaha semaksimal mungkin supaya pelatih tim olahraga berasal dari dalam negeri, dan agar pekerjaan dan kehidupan para juara olahraga diperhatikan. Ayatullah Khamenei mengatakan, “Artinya keadilan di bidang olahraga di semua tempat, baik dari sisi geografis maupun cabang olahraga, keadilan yang lebih dari hari ini harus diterapkan, harus diperhatikan.” (HS)