Okt 13, 2021 09:44 Asia/Jakarta

Dalam tindakan keras selama beberapa hari terakhir di Kashmir yang dikuasai India, pasukan India telah menahan ratusan orang menyusul serangkaian dugaan serangan militan dan pembunuhan yang ditargetkan di wilayah Himalaya yang disengketakan.

Lebih dari 500 orang telah ditangkap di seluruh wilayah mayoritas Muslim untuk diinterogasi, dengan mayoritas tahanan dari kota utama Srinagar.

Polisi mengatakan gerilyawan yang tergabung dalam Front Perlawanan, atau TRF, telah menembak dan membunuh tujuh orang sejak pekan lalu, sehingga menambah jumlah korban tewas dari serangan semacam itu tahun ini menjadi 28 orang. Sementara 21 dari mereka yang terbunuh adalah Muslim, tujuh di antaranya berasal dari komunitas minoritas Hindu dan Sikh.

Perwira tinggi polisi di kawasan itu Dilbag Singh menggambarkan pembunuhan itu sebagai "konspirasi untuk menciptakan teror dan keretakan komunal."

Dalam sebuah pernyataan di media sosial, TRF diduga mengklaim kelompok itu menargetkan mereka yang bekerja untuk otoritas India dan tidak memilih target berdasarkan keyakinan.

Para pejabat India mengatakan TRF adalah front lokal untuk kelompok militan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan.

Kashmir telah terpecah antara India dan Pakistan sejak pemisahan sengit mereka pada tahun 1947.

Dua negara ini telah berperang dua kali di wilayah tersebut sejak saat itu.