Lintasan Sejarah 16 Oktober 2021
Hari ini Sabtu, 16 Oktober 2021 bertepatan dengan 9 Rabiul Awal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 24 Mehr 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Hari Keimamahan Imam Mahdi Dimulai
1183 tahun yang lalu, tanggal 9 Rabiul Awal 260 HQ, sehari setelah wafatnya Imam Hasan Askari as, dimulailah hari pertama keimamahan Imam Mahdi af.
Imam Mahdi adalah putra Imam Hasan Askari as yang pada tanggal 8 Rabiul Awal tahun 260 Hijriah gugur syahid akibat dibunuh khalifah saat itu yang berasal dari Dinasti Abbasiah.
Tak lama setelah diangkat sebagai imam kaum Muslimin, Imam Mahdi atas perintah Allah Swt menyembunyikan diri dari umatnya karena keselamatannya terancam. Berdasarkan berbagai hadis yang sahih, Imam Mahdi as pada saat yang ditentukan Allah akan kembali muncul di tengah kaum Muslimin untuk menegakkan pemerintahan yang adil di muka bumi.
Edgar Allan Poe Meninggal
172 tahun yang lalu, tanggal 16 Oktober 1849, Edgar Allan Poe, seorang penulis dan penyair Amerika, meninggal dunia.
Poe dilahirkan pada tahun 1809 dan pada usia tiga tahun, ia telah yatim piatu. Edgar Allan Poe menuntut ilmu di Universitas Virginia.
Pada tahun 1827, buku kumpulan puisi pertama karya Poe diterbitkan dengan judul Tamerlane and other poems namun tidak meraih sambutan dari para kritikus. Pada tahun 1845, Poe menerbitkan kumpulan pusinya berjudul The Raven and Other Poems yang membuatnya terkenal di seluruh AS dan bahkan di luar negeri. Sejak itu, Poe dinilai sebagai seorang sastrawan yang jenius.
Rezim Saddam Menduduki Kota Khorramshahr
41 tahun yang lalu, tanggal 24 Mehr 1359 HS, pasukan rezim Saddam Husein menduduki kota Khorramshahr, Iran.
Senin siang tanggal 31 Shahrivar 1359 (22 September 1980) alarm kota Khorramshahr tiba-tiba berbunyi. Kota menjadi sasaran tembakan roket dan rudal. Api dan asap terlihat di mana-mana. Warga Khorramshahr tidak pernah membayangkan kejadian seperti ini.
Pada dasarnya, serangan udara Irak ke bandara-bandara Iran Senin siang itu ternyata dibarengi oleh unit-unit pasukan darat rezim Saddam Husein. Serangan yang dilakukan oleh militer rezim Saddam dilakukan dengan informasi sebelumnya mengenai titik-titik rawan dan lemah pos-pos penjagaan dan pangkalan militer yang berada di perbatasan. Selain serangan artileri berat ke pos-pos penjagaan dan pangkalan militer itu, mereka juga membombardir jalan raya Khorramshahr-Ahvaz dan pos militer Shalamcheh.
Awalnya, Irak berusaha mengancam barisan pertahanan Khorramshar-Ahvaz guna melemahkan kemungkinan perlawanan pasukan yang ditempatkan di perbatasan dan pos-pos penjagaan.
Patut diketahui bahwa para pejuang Khorramshahr yang berusaha melindungi kota menghadapi masalah berat. Karena selain tidak ada tambahan pasukan, setiap saat mereka dihantui jatuhnya jumlah korban dari pasukannya. Dalam kondisi yang demikian, berjuang menghadapi agresi rezim Saddam menjadi sulit, tapi meninggalkan kota juga menjadi hal yang lebih sulit.
Oleh karenanya, para pejuang mengambil keputusan untuk tetap melanjutkan perjuangan secara bertahap hingga tanggal 24 Mehr 1359 (16 Oktober 1980). Sejak saat itu kota Khorramshahr disebut sebagai Khounin Shahr yang berarti Kota Berdarah.