Nov 25, 2021 20:51 Asia/Jakarta

Menyaksikan peristiwa-peristiwa berikutnya di kawasan menunjukkan bahwa tujuan utama, dan jangka pendek negara-negara Barat, dan para pengusaha Yahudi, dalam mendirikan negara Zionis, adalah membangun sebuah pangkalan yang hadir, dan permanen baginya di Asia Barat, dan membuka akses dekat untuk mengintervensi, menyerang dan menduduki negara-negara serta pemerintahan di kawasan ini.

Oleh karena itu mereka memasok rezim fiktif dan perampok ini dengan berbagai jenis fasilitas kekuatan baik militer maupun non-militer, bahkan senjata atom, dan pertumbuhan tumor ini dapat ditemukan dalam programnya di sepanjang Sungai Nil hingga Efrat.

Sungguh disayangkan, kebanyakan negara Arab setelah perlawanan-perlawanan pertama, yang sebagian dari mereka patut mendapat pujian, secara perlahan menyerah, terutama setelah Amerika Serikat menjadi penanggung jawab masalah, mereka melupakan tanggung jawab kemanusiaan, keislaman, dan politik, juga harga diri dan martabatnya sebagai bangsa Arab, dengan harapan semu, dan demi membantu tujuan-tujuan musuh.

Perjanjian Camp David adalah contoh nyata dari kenyataan pahit ini.

Kelompok-kelompok pejuang juga setelah beberapa perjuangan penuh pengorbanan mereka di tahun-tahun pertama, secara perlahan terseret ke jalan tak berujung yaitu berunding dengan penjajah, dan para pendukungnya, serta meninggalkan jalur yang akhirnya dapat mewujudkan cita-cita Palestina.

Perundingan dengan AS, dan negara-negara Barat lain, juga dengan organisasi-organisasi internasional yang tak berguna itu, adalah pengalaman pahit dan tidak berhasil Palestina.

Menunjukkan ranting-ranting pohon Zaitun di Majelis Umum PBB tidak membuahkan apa pun selain kontrak merugikan "Perjanjian Oslo", dan akhirnya berujung dengan nasib buruk Yasser Arafat.

Tags