Nov 28, 2021 12:56 Asia/Jakarta
  • Inovasi dan Prestasi Baru Iran (6)

Anda sering mendengar banyak tentang kesuksesan. Banyak buku, artikel, dan podcast dirilis setiap hari untuk membantu mereka yang ingin menemukan rahasia sukses. Tetapi, apakah kesuksesan di bidang apa pun bisa diraih untuk semua orang dengan formula, cara, dan metode yang disediakan?

Rumus untuk sukses baru-baru ini ditemukan oleh seorang penemu Iran. Menurut kepala Tim Penemuan Iran, Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) sedang dalam proses untuk mendaftarkan paten formulanya. Formula sukses ini telah diterima sebagai proyek teratas dan memenangkan medali pertama dalam Kompetisi Dunia Penemu dan Inovator Turki, yang diselenggarakan oleh Kementerian Sains dan Penelitian Turki bersama dengan kantor kepresidenan Turki, WIPO, dan Federasi Penemu Dunia Swiss.

Menurut Amir Abbas Mohammadi, Kepala Tim Penemuan Iran, desain ini merupakan satu-satunya desain genetik dalam kompetisi tersebut yang sebenarnya merupakan hubungan logis dari efek genetika pada berbagai sifat serta dampak usahanya. Bahkan, dengan rumus ini, kontroversi antara pendukung determinisme dan kehendak bebas berakhir.

Dengan rumus ini, Anda memahami bahwa kecenderungan genetik memiliki efek yang berbeda tergantung pada jenis sifatnya yang menentukan jumlah upaya untuk menilai kemajuan di masa depan. Misalnya, orang dapat diberitahu bahwa dengan jumlah bakat yang mereka miliki dalam sifat tertentu. Jika Anda berlatih dalam jumlah tertentu dari sifat tersebut, maka dalam 10 tahun mendatang akan mencapai jumlah tertentu (angka antara nol hingga 100). Dengan cara ini, seseorang dapat memilih untuk memasuki bidang yang diinginkan dan meraih kemajuan signifikan di masa depan

Menurut penemu proyek ini, tingkat genetika setiap sifat (genetik untuk penentuan setiap sifat) disebut heritabilitas, yang informasinya diperoleh melalui studi sifat kuantitatif atau QTL dan alat serta penelitian seperti pengurutan DNA atau WGA.

Berdasarkan rumus ini, berbagai parameter seperti koefisien usaha, peran lingkungan, heritabilitas, dan lainnya akan dievaluasi untuk menunjukkan jarak setiap orang mencapai kemajuan maksimal di bidangnya masing-masing.

Menurut penemu proyek ini, dengan menggunakan metode inovatif yang dirancangnya, orang tahu apa pengaruh usaha dan gen mereka di setiap bidang kehidupan. Orang dengan bakat menyanyi yang biasa-biasa saja tahu bahwa dia tidak boleh memasuki bidang tarik suara, karena dia tidak mendapatkan hasil dengan usaha yang maksimal. Tapi jika memiliki bakat lain misalnya matematika, maka akan meraih kemajuan signifikan di bidang tersebut. Itu semua ada hubungannya dengan genetika.

Di masa lalu, ada ketidaksepakatan atas dua teori besar. Sejumlah ilmuwan mengatakan bahwa orang mencapai segalanya dengan usaha, tapi beberapa ilmuwan lainnya percaya bahwa gen adalah kunci kesuksesan. Berdasarkan rumus ini, kedua kelompok itu benar, tapi juga salah, karena tidak lengkap. Sebab, heritabilitas tinggi memberikan pengaruh pada kesuksesan, sehingga golongan kedua benar, Tapi di sisi lain ada pengaruh usaha yang menjadikan golongan pertama benar. Dengan rumus ini, maka kita akan melihat peran setiap gen dan usaha dalam kemajuan di masa depan. Formula ini ditemukan pertama kali di dunia oleh Arian Akbari dan didaftarkan hak patennya oleh Iran di Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), yang saat ini memasuki progres penerimaan sekitar 70 persen.

Formula ini telah disetujui oleh beberapa organisasi global dan Amerika di pasar inovasi global Perserikatan Bangsa-Bangsa dan telah dipublikasikan di situs platform mereka. Proyek ini, bersama beberapa proyek lainnya, berhasil menarik modal dalam bentuk dolar untuk pertama kalinya dari Iran.

 

 

Di bidang lain, para pemuda Iran juga menunjukkan kecemerlangannya di bidang inovasi dan kreativitas. Dalam situasi saat ini ketika setiap orang berupaya menemukan obat dan membuat vaksin untuk mengobati Covid-19, para peneliti di sebuah perusahaan berbasis pengetahuan di Pardis Technology Park di Iran, berhasil memproduksi obat untuk mengendalikan penyakit Covid-19 sebelum vaksinasi.

Obat bernama Saliravira baru-baru ini diresmikan oleh Kantor Sains dan Teknologi Iran sebagai obat yang terdiri dari semprotan hidung, semprotan mulut, inhaler dan tablet oral untuk mengendalikan penyakit Covid-19 sebelum vaksinasi.

Obat yang akan memasuki pasar ini memiliki hasil yang sangat baik dalam uji klinis dan dapat menjadi cara yang menjanjikan guna mengatasi Covid-19. Semprotan hidung Saliravira dan tablet oralnya adalah dua bentuk obat umum yang diserap melalui sistem pencernaan.

Semprotan hidung obat ini juga diserap di jaringan kapiler hidung. Tetapi semprotan oral Saliravira adalah bentuk yang tidak terlalu umum. Bentuk obat ini bekerja secara lokal di tenggorokan dan dapat diserap secara sistemik melalui mukosa mulut.

Saliravira adalah obat herbal yang uji klinisnya telah dilakukan secara teratur dan akurat di Rumah Sakit Imam Khomeini Tehran. Hasil uji coba obat ini menunjukkan tingkat efektivitas yang baik dan signifikan pada pasien Covid-19. Hasil uji klinis juga menunjukkan pengurangan 50 persen dalam durasi pengobatan, tidak perlu rawat inap, dan peningkatan viral-cliarian.

 

 

Dari even budaya, kita akan mengunjungi perkembangan perfilman Iran. Festival Film Internasional Fajr adalah salah satu acara kebudayaan terpenting di Iran yang diadakan setiap tahun Sebuah festival yang digelar secara terus-menerus sejak 1982 dalam rangka memperingati  kemenangan Revolusi Islam tahun 1979.

Crystal Simorgh adalah nama penghargaan khusus festival ini yang menjadikan para sineas bersaing secara kompetitif  untuk memenangkannya. Selain Crystal Simorgh, ada penghargaan Diploma of Honor dan hadiah lainnya dari festival ini yang bisa dimenangkan oleh para peserta.

Festival Film Internasional Fajr ke-38, digelar dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah Corona yang  dimulai pada Rabu, 26 Mei 2021 dan berakhir pada 2 Juni 2021.

Pada festival tahun ini, beberapa film Iran bertengger dalam deretan atas dan memenangkan penghargaan yaitu film Mijar, Sahneh Zani, Film Kotah dan Vaziyat Arjansi.

 

 

Pada kategori kompetisi internasional jatuh, pemenang film katuh kepada film "Natural Light" yang diproduksi oleh Hongaria, Latvia, Prancis dan Jerman. Adapun pila Simorgh untuk sutradara terbaik dan skenario terbaik jatuh pada dua film "Social Kesehatan" dan "Memori Saudara" yang digarap hasil kerja bareng Kanada, Turki, dan Rumania.

Di bagian Efek Timur, dua penghargaan utama untuk film terbaik dan sutradara terbaik masing-masing diraih oleh film "Asteroid" dan "Scene Woman". Sedangkan dan penghargaan untuk skenario terbaik diberikan kepada film "200 Meter" yang disutradarai oleh Amin Nayefa dari Yordania, Palestina, Qatar, Swedia dan Italia.

Festival tahun ini dimulai dengan pemutaran film "Beyond the Fire" yang disutradarai oleh Kianoosh Ayari di Charso Cinema Campus, dan film-film lama menarik lainnya seperti "Ivan's Childhood" karya Tarkovsky.(PH)