Lintasan Sejarah 5 Desember 2021
Des 05, 2021 10:48 Asia/Jakarta
Mirza Malkam Khan Terbitkan Koran Qanun
136 tahun yang lalu, tanggal 29 Jumadil Tsani 1307 HQ, Mirza Malkam Khan menerbitkan surat kabar Qanun.
Penerbitan koran Qanun oleh Malkam Khan merupakan satu dari langkah politik dan strategi jitu bagi pelaksanaan reformasi di Iran pada waktu itu. Malkam Khan menggunakan koran sebagai reaksi dari pemberhentian dirinya dan kebencian yang semakin kuat terhadapnya. Kemungkinan besar, Malkam Khan mencetak koran Qanun ini dan dibagikan secara gratis bertujuan meraih simpati pembaca dan untuk memperluasnya.
Tema-tema yang digarap harian Qanun ini adalah kritik terhadap pemerintahan yang sewenang-wenang, pentingnya memperbaiki para penguasa dan menciptakan keadilan hukum, pelatihan partai dan mengajak rakyat untuk bersatu, taat hukum dan menarik dukungan kalangan rohaniwan untuk menyukseskan tujuan nasional dan memperhatikan hak-hak sosial perempuan. Dengan kata lain, hal-hal yang disebutkan itu dapat disimpulkan; menciptakan persatuan, keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Iran.
Mirza Malkam Khan (1833-1908) adalah seorang reformis Iran yang menonjol dan menuntut perubahan Iran menjadi pemerintahan yang modern.
Ayatullah Darcheh-i Isfahani Meninggal
98 tahun yang lalu, tanggal 14 Azar 1302 HS, Ayatullah Carcheh-i Isfahani meninggal dunia dalam usia 76 tahun dan dimakamkan di pekuburan umum Takht Foulad Isfahan.
Ayatullah Sayid Mohammad Bagher bin Morteza Darcheh-i lahir sekitar tahun 1226 Hs di Isfahan.
Beliau menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah hauzah di tempat kelahirannya. Setelah itu beliau pergi ke Najaf, Irak untuk menyempurnakan pendidikannya. Di sana, beliau ikut kuliah guru-guru besar seperti Mirza Mohammad Hassan Shirazi yang dikenal sebagai Mirza Bozourgh Shirazi, Sheikh Mohammad Hassan Najafi, penulis buku Jawahir al-Kalam dan Habibollah Rashti, sehingga mencapai derajat keilmuan yang tinggi.
Ayatullah Darcheh-i kemudian kembali ke kota kelahirannya dan mendermakan hidupnya untuk mengajar. Beliau berhasil mendidik murid-murid hebat seperti Ayatullah Sayid Hossein Boroujerdi dan Jalaluddin Homai. Kemampuan yang dimiliki Ayatullah Darcheh-i ditambah ketekunannya membuat beliau dikenal sebagai mujtahid besar di bidang fiqih dan ushul fiqih.
Kuliah yang diberikan beliau di Isfahan tiada bandingannya dan selain keilmuannya, beliau juga dikenal dengan zuhud dan ketakwaannya.
Enam Pesawat Hilang di Segitiga Bermuda
76 tahun yang lalu, tanggal 5 Desember 1945, enam pesawat militer Amerika Serikat hilang di suatu perairan yang dikenal sebagai kawasan Segitiga Bermuda.
Sebanyak 27 awak pesawat dan personel militer AS hingga kini tidak diketahui lagi.
Pada pukul 14.10 5 Desember 1945, lima pesawat pengebom torpedo Avenger milik Angkatan Laut AS yang tergabung dalam gugus tugas Flight 19 lepas landas dari Pangkalan AL Ft. Lauderdale di Florida untuk misi latihan rutin selama tiga jam.
Mereka dijadwalkan paling jauh terbang hingga 120 mil ke arah timur dan 73 mil ke arah utara sebelum kembali ke landasan. Namun, mereka tidak pernah kembali.[]