Lintasan Sejarah 11 Desember 2021
Abu Said Muhammad Meninggal Dunia
1029 tahun yang lalu, tanggal 6 Jumadil Awal 414 HQ, Abu Said Muhammad bin Abdul Jalil Sistani matematikawan muslim terkenal meninggal dunia.
Abu Said Muhammad merupakan seorang pakar dalam bidang matematika, geometri dan perbintangan. Dalam setiap bidang ilmu yang ia ketahui, Sistani akan menuliskannya dalam buku dan mengajarkan pengetahuannya kepada orang lain.
Buku Jami' Shani yang berhubungan dengan matematika adalah salah satu karya ilmuan besar ini yang ditulis mengunakan nama samaran Ezdu-daulah Dailami.
Buku karya terkenalnya yang lain ialah Al Madkhal dalam bidang perbintangan, ad-Dalail fi Ahkam an-Nujum dan al-Ma'ani fil Ahkamin Fi an-Nujum.
Ayatullah Dastgheib Gugur Syahid
40 tahun yang lalu, tanggal 20 Azar 1360 HS, Ayatullah Dastgheib gugur syahid di usia 68 tahun saat akan mengimami shalat Jumat. Pelaku pengeboman itu adalah kelompok anti-Revolusi Iran.
Ayatullah Sayid Abdul Hossein Dastgheib lahir pada tahun 1292 Hs di kota Shiraz di lingkungan keluarga ilmuan. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya dan pengantar ilmu-ilmu keislaman, dalam usia 22 tahun ia pergi kota Najaf, Irak untuk menuntut ilmu. Di Najaf, Ayatullah Dastgheib, belajar pada guru-guru besar seperti Sayid Abul Hasan Isfahani, Sheikh Mohammad Kazhim Syirazi dan Sayid Mirza Agha Estahbanati.
Selama bertahun-tahun menimba ilmu di kota Najaf, Ayatullah Dastgheib akhirnya mencapai derajat mujtahid. Namun beliau belum merasa cukup dengan apa yang diraihnya dan berusaha mencari seorang guru akhlak dan irfan yang benar-benar mampu membawanya ke dalam lembah keimanan. Pada akhirnya upaya ini membawa beliau bertemu dengan ustad akhlak terkenal waktu itu, Mirza Mohammad Ali Qazi Tabrizi dan menjadi salah satu murid khususnya.
Bersamaan dengan kebangkitan Islam di Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra, Ayatullah Dastgheib ikut sejak tahun 1341 dan pada tanggal 15 Khordad 1342 (5 Juni 1953) beliau ditangkap dan diasingkan ke Tehran. Setelah itu beliau beberapa kali ditangkap oleh pemerintah Shah Pahlevi. Di masa perjuangan ini beliau bersama empat ulama besar lainnya mengeluarkan pernyataan mencabut Shah dari kepemimpinannya.
Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, Ayatullah Dastgheib ditempatkan di sejumlah posisi penting seperti wakil warga Shiraz di Dewan Ahli Kepemimpinan dan Imam Jumat serta wakil Imam Khomeini ra di provinsi Fars. Selain sejumlah pelayanan yang diberikan kepada warga, beliau juga banyak menulis karya ilmiah seperti "Adab dari al-Quran, Mikraj, Iman, Dosa-dosa Besar, Qalb Salim, Cerita-cerita Menakjubkan dan lain-lain.
Ali Alatas Meninggal Dunia
13 tahun yang lalu, tanggal 11 Desember 2008, DR.H.C. Ali Alatas S.H. meninggal dunia dalam usia 76 tahun di Singapura.
Ali Alatas lahir di Batavia (sekarang Jakarta) pada 4 November 1932. Ia adalah seorang diplomat Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (1988-1998, dua kali masa jabatan penuh). Hingga wafatnya, ia menjabat sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Myanmar, Utusan Khusus Presiden RI untuk masalah Timur Tengah, dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
Pendidikan dasar kediplomatan diperoleh di Akademi Dinas Luar Negeri Jakarta (lulus 1954) dan di Fakultas Hukum UI (lulus 1956). Selanjutnya ia menggeluti dunia pers hingga awal 1950, kemudian ia masuk Direktorat Ekonomi Antarnegara departemen Luar Negeri. Karier sebagai diplomat dijalaninya di berbagai perwakilan Indonesia, seperti Thailand, Amerika Serikat, dan PBB. Ia pernah juga menjadi seketaris Adam Malik ketika Adam Malik menjadi Menteri Luar Negeri (1970-1976) dan Wakil Presiden RI (1978-1982).
Kariernya mulai berkembang sewaktu menjabat sebagai staf perwakilan Indonesia di PBB. Di sana ia aktif dalam menggalang suara G77, kelompok negara-negara berkembang di lembaga dunia tersebut.
Penghargaan yang diterimanya, di antaranya, adalah Bintang Mahaputera Utama dan beberapa penghargaan dari luar negeri dan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro pada tahun 1996.