Des 16, 2021 14:25 Asia/Jakarta
  • Peran Iran dalam Konvergensi Pakistan, Cina dan Afghanistan (2)

Koridor Ekonomi Pakistan-Cina (CPEC) dan nota kesepahaman Iran-Cina, sebagai bagian dari proyek besar One Belt One Road (OBOR), akan menjangkau hampir 56 negara di Asia, Afrika, dan Eropa.

Proyek ini kemungkinan akan menjadi bagian dari persaingan antara Cina dan Amerika Serikat untuk tampil sebagai kekuatan hegemoni di abad ke-21. Persaingan antara kedua negara juga dapat terjadi di Samudra Hindia dan Teluk Persia, yang menjadi lokasi utama cadangan energi dunia. Pasokan energi mengalir ke pasar di Timur dan Barat melalui Selat Hormuz dan kemudian melewati Laut Arab dan Laut Oman.

Di sepanjang Jalur Sutra yang bersejarah, terdapat sebuah koridor di timur Afghanistan yang dikenal sebagai Wakhan. Daerah ini adalah titik pertemuan antara zona perdagangan penting di barat Cina kuno dan Mediterania. Kegiatan bisnis di daerah ini cukup berkembang selama lebih dari 1.700 tahun, dari abad keempat Sebelum Masehi hingga serangan Mongol pada abad ke-14.

Koridor Wakhan secara geografis terletak di daerah pegunungan yang sangat sulit dijangkau dan daerah ini tertutup salju hampir sepanjang tahun. Koridor yang dikuasai oleh Afghanistan ini menyimpan cerita yang menarik.

Para pemimpin Afghanistan – sebelum pemerintahan Amir Abdul Rahman Khan yang menerima Garis Perbatasan Durand – tidak begitu tertarik untuk memerintah di daerah Wakhan. Mereka mengizinkan para penguasa lokal, yang dikenal sebagai Mir, untuk mendirikan pemerintahan sendiri yang independen.

Namun, pada masa pemerintahan Amir Abdul Rahman Khan, garis perbatasan antara Afghanistan dan India yang berada di bawah jajahan Inggris perlu diperjelas. Pemerintah Inggris menekan penguasa Afghanistan waktu itu, Abdul Abdul Rahman Khan, untuk merebut Wakhan sehingga menjadi bagian dari wilayah nasional Afghanistan.

Faktanya adalah bahwa Wakhan memiliki posisi penting dalam apa yang disebut "Great Game" antara dua kerajaan yang berseteru yaitu British India dan Tsar Rusia. Koridor ini menjadi penghalang antara kedua kekuatan dan dapat mencegah terjadinya konfrontasi militer. Atas dasar inilah pada tahun 1880, Amir Abdul Rahman Khan merebut koridor Wakhan dan menyatakannya sebagai bagian dari Afghanistan.

Pada dasarnya, penggabungan Wakhan ke Afghanistan merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai antara Kerajaan Inggris dan Kekaisaran Tsar

Rusia pada 1873. Kedua pihak sepakat bahwa harus ada penyangga antara Turkistan Rusia, India Britania, dan Cina untuk menghindari gesekan.

Secara geografis, Koridor Wakhan menghubungkan barat Cina melalui Afghanistan ke Iran, Asia Barat Daya, dan Laut Mediterania, dan merupakan rute utama Jalur Sutra kuno. Baik Inggris maupun Rusia sama-sama tidak ingin menyerahkan kedaulatan Wakhan kepada Cina. Oleh karena itu, Afghanistan menjadi satu-satunya pilihan untuk memiliki Wakhan, dan itulah yang terjadi.

Koridor Wakhan adalah sebidang tanah sempit di Afghanistan, membentang ke timur ke Provinsi Xinjiang, Cina dan memisahkan Tajikistan dari Pakistan. Membentang antara Pegunungan Pamir di utara dan Pegunungan Karakoram di selatan. Koridor Wakhan sendiri memiliki panjang sekitar 350 kilometer dan lebar 13–65 kilometer sebagai lembah alami di antara kedua pegunungan tersebut.

Wakhan telah digunakan selama ribuan tahun sebagai pintu gerbang yang menghubungkan Asia Timur dan Cina ke Asia Barat dan Mediterania. Tetapi, nilai historis Wakhan, sebagai sebuah koridor, tidak sebatas hanya menjadi bagian dari Jalur Sutra kuno. Secara politis, saat ini koridor tersebut berada di Distrik Wakhan, Provinsi Badakhshan, Afghanistan.

Mungkin peran sejarah yang paling menonjol dari koridor ini adalah bahwa pada abad ke-19, Wakhan menjadi penyangga antara dua kekuatan kolonial Inggris dan Tsar Rusia sehingga tidak akan ada konfrontasi militer di tengah mereka.

Pada tahun 1949, pasukan komunis Cina, yang dipimpin oleh Mao Zedong, pemimpin Revolusi Cina, menduduki sebagian daerah Wakhan untuk beberapa waktu dan memblokir Koridor Wakhan, yang telah memainkan perannya di Jalur Sutra selama 2.000 tahun.

Koridor ini telah menjadi jalur penghubung terpenting antara Asia Timur dan Asia Barat. Perkembangan besar lain di Wakhan terjadi pada 1979, ketika bekas Uni Soviet menduduki Afghanistan dan kemudian membangun fasilitas dan pangkalan militer di daerah Wakhan.

Hari ini, Wakhan akan menghidupkan kembali peran bersejarahnya sebagai Jalur Sutra Baru Cina, dan sekarang tampil sebagai bagian dari mega proyek Cina, One Belt One Road dan melengkapi Koridor Ekonomi Pakistan-Cina. Jalur transportasi darat dan kereta api akan dibangun di wilayah tersebut dan diharapkan menjadi penghubung provinsi barat Cina ke Asia Barat melalui Afghanistan dan Iran.

Faktanya, Wakhan diharapkan akan memainkan peran yang sama seperti yang pernah diperankannya sebagai koridor penting Jalur Sutra Lama. Dalam peran barunya, Wakhan bukan satu-satunya zona penyangga antara Tajikistan dan Pakistan, tetapi, menurut rencana pengembangan Jalur Sutra Baru, Wakhan akan berada di titik utama persimpangan proyek besar ini.

Koridor Wakhan juga dapat dianggap sebagai bagian dari proyek OBOR, yang menghubungkan provinsi-provinsi barat Cina dengan Asia Barat, Asia Barat Daya, Asia Tengah, dan Asia Selatan dengan adanya pembangunan jalan raya dan rel kereta api.

Wakhan, dari segi geografi alamnya, memiliki kapasitas untuk menghidupkan kembali memori Jalur Sutra kuno dalam situasi baru dunia, tentu saja, dengan sarana yang disediakan oleh teknologi modern.

Koridor, yang dulunya tidak mau dimiliki oleh pemerintah Afghanistan waktu itu, sekarang dipandang sebagai sebuah jalur vital yang bisa menempatkan Afghanistan pada posisi geopolitik, geoekonomi, dan geostrategis baru, yang akan memberikan prestise kepada negara itu di tingkat regional dan global.

Terlepas dari perkembangan di Afghanistan dan pergeseran kekuatan politik dan rezim yang berkuasa, daerah Wakhan tetap memiliki posisi yang strategis. Saat ini, koridor tersebut dipandang sebagai bagian dari Great Game baru antara dua kekuatan Timur yang baru muncul yang berpusat di Cina dan Rusia dan kekuatan Barat yang berpusat di Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Proyek OBOR memiliki tujuan yang lebih beragam daripada Jalur Sutra Amerika, yang telah kita bahas di bagian sebelumnya. Proyek ini membawa Cina, Pakistan, Iran, dan Afghanistan ke dalam aliansi politik-ekonomi strategis melalui Koridor Ekonomi Pakistan-Cina di satu sisi, dan Perjanjian 25 tahun Iran-Cina di sisi lain, serta Koridor Wakhan.

Posisi Koridor Wakhan sangat penting dalam proyek OBOR. Menurut Maryam Varij Kazemi, seorang ahli Iran di bidang studi Asia, Koridor Wakhan – dengan membangun infrastruktur jalan raya dan rel kereta api serta dengan menghubungkan rel kereta api Afghanistan-Iran, dapat menyediakan peluang ekonomi dan keamanan yang dibutuhkan untuk menghidupkan kembali kekuatan di Timur.

Penguatan kerja sama politik antara Cina dan Pakistan dalam format CPEC, Iran dan Cina dalam bentuk peta jalan kesepahaman, serta Cina dan Afghanistan di Koridor Wakhan, semua ini akan menciptakan peluang untuk pengembangan masing-masing negara.

Kerja sama ini juga penting karena dapat menghalangi rencana AS untuk menghasut kelompok-kelompok separatis di kawasan. (RM)

Tags