Lintasan Sejarah 19 Januari 2022
Hari ini Rabu, 19 Januari 2022 bertepatan dengan 16 Jumadil Tsani 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 29 Dey 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Darraj Qastalli Wafat
1022 tahun yang lalu, tanggal 16 Jumadil Tsani 421 HQ, Ibnu Darraj Qastalli, penyair dan penulis terkenal Andalusia meninggal dunia.
Ibnu Darraj dilahirkan pada tahun 347 Hijriah. Dia memiliki peran dalam mengembangkan syair Arab di akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5 Hijriah.
Dia memperlihatkan aliran baru dalam syair Arab dan syair-syairnya selain bernilai sastra tinggi, juga menjadi sumber terpercaya mengenai kejadian-kejadian di Spanyol pada masa itu.
Iran Adukan Uni Soviet ke PBB
76 tahun yang lalu, tanggal 29 Dey 1324 HS, Iran mengadukan Uni soviet ke PBB.
Kerusuhan Azerbaijan merupakan masalah yang terjadi di Iran akibat berakhirnya Perang Dunia II. Terbentuknya kelompok Demokrat yang dimpimpin oleh Jafar Pishevari yang didukung Uni Soviet dengan tujuan memisahkan provinsi Azerbaijan dari Iran memunculkan reaksi militer Iran.
Militer Iran berniat memasuki Azerbaijan, namun pasukan Uni Soviet yang sejak Perang Dunia II berada di sana mencegah masuknya pasukan Iran. Pada Shahrivar 1324 HS, pemerintah Iran meminta negara-negara yang masih memiliki pasukan di Iran untuk segera menarik mundur pasukannya. Militer Amerika dan Inggris menarik pasukannya, tapi Uni Soviet menolak untuk menarik pasukannya dari Iran.
Menyaksikan sikap Uni Soviet, pada 29 Dey 1324 HS, Wakil Iran di PBB meminta lembaga ini membahas masalah ini. Akhirnya, setelah dikeluarkan resolusi penarikan mundur pasukan Uni Soviet dan tindak lanjut dari resolusi ini, Uni Soviet harus menarik pasukannya dari Iran paling lambat Khordad 1325 HS.
Enam bulan pasca penarikan mundur pasukan Uni Soviet, militer Iran memasuki Azerbaijan dan mengakhiri kerusuhan yang dilakukan oleh partai Demokrat.
Indira Gandhi Menjadi Perdana Menteri
56 tahun yang lalu, tanggal 19 Januari 1966, menyusul kematian PM India, Lal Bahadur Shastri, Indira Gandhi yang saat itu menjadi pejabat penting dalam pemerintahan Shastri, menduduki posisi PM India.
Setahun kemudian, diadakan pemilu di India dan Indira Gandhi terpilih sebagai Perdana Menteri. Indira Gandhi adalah putri dari Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri Republik India pertama. Karir Indira di bidang politik semakin meningkat sejak ia dipilih sebagai anggota dewan eksekutif Partai Kongres.
Pada tahun 1959, Indira terpilih sebagai presiden partai tersebut. Namun dalam pemilu tahun 1977, Indira Gandhi dan partainya tersingkir dari kekuasaan dan tahun berikutnya, Indira membentuk partai baru bernama Partai Kongres "I". Huruf "I" di sini merupakan inisial dari nama Indira. Pada tahun 1980, Indira Gandhi kembali meraih posisi sebagai PM setelah sebelumnya sempat ditahan sebentar atas tuduhan korupsi.
Pada awal tahun 1980-an, gerakan separatis Sikh semakin meningkat dan selama masa pemerintahannya, Indira bertindak represif dan tentaranya membunuh ratusan orang Sikh. Akhirnya, pada tanggal 31 Oktober 1984, Indira Gandhi tewas ditembak pengawalnya sendiri yang merupakan keturunan Sikh.