Mar 04, 2022 10:27 Asia/Jakarta
  • 4 Maret 2022
    4 Maret 2022

Hari ini Jumat, 4 Maret 2022 bertepatan dengan 1 Sya'ban 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 13 Isfand 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Ibnu Thawus Meninggal Dunia

750 tahun yang lalu, tanggal 1 Sya'ban 693 HQ, Ghiyatsuddin Abu Muzaffar Abdul Karim bin Ahmad yang dijuluki Ibnu Thawus, seorang ahli fiqih dan sastrawan terkenal abad ke-7 Hijriah meninggal dunia di kota Kazhimain Irak.

Ibnu Thawus dilahirkan pada tahun 648 dan pada usianya ke-12 tahun, dia telah menghapal al-Quran dan setelah itu dia mempelajari sastra. Dia belajar kepada ulama-ulama besar, di antaranya Nashiruddin Thusi. Ibnu Thawus banyak meninggalkan karya penulisan dalam bahasa Arab.

Perjanjian Paris Antara Iran-Inggris, Afghanistan Terpisah dari Iran

165 tahun yang lalu, tanggal 13 Isfand 1235 HS, ditandatangi perjanjian Paris antara Iran dan Inggris yang akhirnya Afghanistan terpisah dari Iran.

Image Caption

Setelah pasukan Naseeruddin Shah Qajar menguasai kota Herat, pemerintah Inggris yang tampaknya tidak setuju dengan masalah ini, mengumumkan perang terhadap Iran dan berhasil menguasai pulau Khark dan Bushehr. Perang antara Iran dan Inggris akhirnya dimenangkan Inggris dan pasukan Iran menelan kekalahan.

Pasca kekalahan ini, Iran terpaksa berunding dengan Inggris untuk berdamai dan pada tanggal 13 Isfand 1235 Hs (4 Maret 1857) ditandatangani perjanjian Paris di Perancis antara Iran dan Inggris. Berdasarkan perjanjian ini, pemerintah Iran berjanji untuk meninggalkan seluruh daerah Afghanistan dan tidak akan mengklaim soal pemerintahan di Herat dan seluruh Afghanistan. Sementara pihak Inggris bersedia untuk menarik seluruh pasukannya dari Iran dan membebaskan seluruh tawanan perang Iran.

Perjanjian ini membuat Iran sudah tidak punya kekuatan untuk mengintervensi Afghanistan, sekaligus memperbesar pengaruh Inggris di kerajaan Iran. Dengan demikian, Herat secara keseluruhan terpisah dari Iran dan Afghanistan menjadi negara sendiri.

Perjanjian Paris merupakan kerugian terbesar yang diderita Iran baik dari aspek independensi politik dan ekonomi dan teritorial Iran menjadi semakin sempit dari sebelumnya.

Mugabe Jadi Penguasa Zimbabwe
 
42 tahun yang lalu, tanggal 4 Maret 1980, pemimpin nasionalis Zimbabwe, Robert Mugabe, berhasil memenangkan pemilu demokratis pertama di negara Afrika tersebut.

Pemimpin Nasionalis Zimbabwe, Robert Mugabe

 
Partai Uni Nasional Afrika Zimbabwe (Zanu PF) pimpinan Mugabe berhasil meraih 57 kursi parlemen dari 80 kursi yang diperebutkan.
 
Sementara pesaing utamanya, Joshua Nkomo, di luar dugaan hanya mampu memenangkan 20 kursi. Kemenangan telak tersebut membuat Mugabe otomatis terpilih sebagai warga kulit hitam pertama yang menjadi perdana menteri (PM) Zimbabwe.
 
Sebelumnya, jabatan PM di bekas koloni Inggris tersebut selalu dipegang warga kulit putih, yang meskipun jumlahnya minoritas namun menguasai mayoritas ekonomi dan politik negara tersebut.
 
Mugabe menjabat PM Zimbabwe hingga tahun 1987. Pada tahun tersebut, ia menghapus jabatan perdana menteri dan mengangkat dirinya sebagai presiden Zimbabwe.
 
Selanjutnya, selama empat kali berturut-turut hingga tahun 2008, Robert Mugabe berhasil memenangkan pemilu presiden Zimbabwe. Namun kemenangan terakhirnya pada bulan Maret 2008 ditolak kaum oposisi karena dituduh penuh dengan kecurangan.
 
Pada bulan September 2008, melalui mediasi presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, Mugabe dan tokoh oposisi, Morgan Tsvangirai, berbagi kekuasaan di Zimbabwe.
 
Mugabe tetap diakui sebagai presiden dan pimpinan angkatan bersenjata, sementara Tsvamgirai diangkat menjadi PM dan menguasai lembaga kepolisian Zimbabwe.

Tags