Mar 16, 2022 10:17 Asia/Jakarta
  • 16 Maret 2022
    16 Maret 2022

Hari ini Rabu, 16 Maret 2022 bertepatan dengan 13 Sya'ban 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 25 Isfand 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Muhamad Khalidi Wafat

243 tahun yang lalu, tanggal 13 Sya'ban 1200 HQ, Husein bin Muhammad Shaleh Khalidi, seorang ulama terkemuka abad ke-13 Hijriah, meninggal dunia.

Muhammad Khalidi dilahirkan di Baitul Maqdis dan di kota itulah ia menuntut ilmu-ilmu yang berkembang pada zaman itu.

Selain dikenal sebagai ulama, Khalidi juga terkenal karena keahliannya dalam menulis indah dan menyusun syair dalam bahasa Arab.

Parvin Etesami Lahir

115 tahun yang lalu, tanggal 25 Isfand 1285 HS (15 Maret 1907), Parvin Etesami, seorang penyair kontemporer terkemuka Iran, terlahir ke dunia.

Parvin Etesami, seorang penyair kontemporer terkemuka Iran

Ayahnya adalah seorang penulis dan penerjemah ternama, bernama Yusuf Etesam-mulk. Sejak kecil, Parvin telah mempelajari sastra Persia dan Arab dari ayahnya. Dia pun bersama ayahnya melakukan perjalanan ke berbagai kota di dalam dan luar negeri sehingga memperoleh pengalaman yang memperkaya syair-syairnya.

Karya-karya syair Parvin umumnya berisi perenungan relijius serta masalah-masalah sosial dan moral. Penyair besar Iran ini meninggal dunia tahun 1942 dalam usia 35 tahun.

Pertempuran Iwo Jima Berakhir
 
77 tahun yang lalu, tanggal 16 Maret 1945, pulau gunung berapi wilayah Pasifik Barat bernama Iwo Jima dideklarasikan aman oleh pasukan AS dan menandakan berakhirnya perlawanan Jepang selama lebih dari satu tahun.

Pulau yang menjadi salah satu basis pertahanan Jepang itu mulai dibombardir AS pada Februari 1944 dengan menggunakan pesawat pengebom selama hampir tiga bulan. Belum cukup, AS kemudian mempelajari dan mencari tahu kelemahan benteng-benteng pertahanan Jepang dengan menyusupkan pasukan marinir ke dalam pulau.

Pasukan darat baru turun pada Februari 1945 dengan langsung disambut tembakan pasukan Jepang yang memakan korban tewas marinir AS sebanyak 500 orang dan 1.800 lainnya terluka.

Namun, perlahan pasukan AS mulai menguasai pulau dengan capaian rata-rata 365 meter per hari, termasuk menguasai salah satu benteng utama di Gunung Suribachi. Salah satu pertanda kemenangan AS ialah keberhasilan penancapan bendera AS di gunung tersebut dan diabadikan menjadi salah satu foto legendaris hingga kini.

Tags