May 02, 2022 09:39 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 2 Mei 2022

Hari ini Ahad, 2 Mei 2022 bertepatan dengan 29 Ramadhan 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 12 Ordibehest 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Hari Idul Fitri

Tanggal 1 Syawal diperingati sebagai Hari Raya Idul Fitri dan merupakan satu dari hari besar Islam.

Banyak hadis yang membicarakan tentang Idul Fitri. Umat Islam yang telah berpuasa selama bulan Ramadan kini di hari pertama bulan Syawal mendapat pahala dan balasan dari Allah Swt. Pahala yang hanya diketahui oleh Allah Swt.

Perang Irak-Inggris Dimulai 

81 tahun yang lalu, tanggal 2 Mei 1941, dimulailah perang antara Irak dan Inggris.

Alasan utama terjadinya peperangan ini adalah berlanjutnya penguasaan Inggris terhadap ladang-ladang minyak milik Irak  dan besarnya campur tangan yang dilakukan Inggris dalam urusan dalam negeri Irak.

Pendudukan Inggris di Irak dimulai sejak berakhirnya Perang Dunia Pertama yang mengakibatkan kekalahan Imperium Ottoman sehingga wilayah kekuasaannya, di antaranya Irak, dibagi-bagi oleh negara-negara pemenang perang. Inggris kemudian mengangkat Amir Feisal, putra Husain, penguasa Mekah, sebagai raja di Irak. Namun, secara bertahap partai-partai politik di Irak mulai bangkit dan berusaha untuk meraih kemerdekaan Irak.  Rashid Ali Gilani, salah seorang pejuang kemerdekaan Irak, memimpin perang melawan Inggris dengan mengharapkan dukungan dari Jerman.

Tetapi bantuan dari Jerman tak kunjung sampai, sehingga pejuang Irak terpaksa menelan kekalahan dan Inggris kembali menduduki Irak. Sementara itu, Rashid Ali sendiri melarikan diri ke luar negeri.

Murtadha Muthahhari Gugur Syahid

43 tahun yang lalu, tanggal 12 Ordibehesht 1358 HS (2 Mei 1979), Ayatullah Murtadha Muthahhari, seorang cendekiawan besar muslim, gugur syahid akibat serangan kelompok teroris Furqan.

Ayatullah Muthahhari lahir pada tahun 1299 Hijriah Syamsiah (1921 Masehi) di kota Fariman, timur laut Iran dalam sebuah keluarga yang relijius. Pada usia 12 tahun beliau masuk ke hauzah ilmiah Mashad dan beberapa tahun kemudian melanjutkan pendidikannya ke hauzah ilmiah di kota Qom. Di sana beliau menuntut ilmu dari berbagai ulama terkemuka, di antaranya Ayatullah Boroujerdi, Ayatulah Khomeini, dan Allamah Thabathabai.

Selama menuntut ilmu di hauzah ilmiah Qom, Muthahhari bersama ulama-ulama pejuang lainnya aktif dalam gerakan perlawanan terhadap rezim despotik Shah Pahlevi. Revolusi Islam Iran yang dipimpin oleh para ulama itu akhirnya meraih kemenangan di bulan Februari tahun 1979, namun tiga bulan kemudian, Ayatullah Muthahhari gugur syahid.

Karena aktifitasnya dalam mengajar ilmu-ilmu agama baik di hauzah ilmiah maupun universitas Iran membuat pemerintah mencanangkan hari syahadahnya sebagai Hari Guru.